Kisah Inspiratif: Belajar dari Kesuksesan Snapchat
Aplikasi Snapchat mendadak mengemuka di tahun 2014. Secara viral, lambat laun popularitasnya setara dengan Instagram, Path, Facebook dan aplikasi sejenis. Publik pun lantas bertanya-tanya siapa sosok pencipta dan pengembang Snapchat, dialah Spiegel dan Murphy. Diciptakan pada 2011, aplikasi ini mulai diluncurkan khusus bagi pengguna iPhone pada tahun 2012. Tak perlu waktu panjang bagi Snapchat untuk menjaring pengguna. Pada Mei 2013, ada 150 juta foto diunggah melalui aplikasi Snapchat.Â
Secara singkat, Snapchat adalah aplikasi berbagi pesan melalui video dan gambar. Namun, perbedaan mencolok dari aplikasi pendahulunya yakni foto dan gambar akan terhapus otomatis beberapa jam kemudian. Sistem pembatasan waktu akses foto antara 1-10 detik ala Snapchat membuat pengguna merasa lebih aman menampilkan foto/gambar. Selain itu perusahaan tak bisa seenaknya membanjiri pengguna dengan iklan. Hal inilah yang dijadikan Spiegel sebagai salah satu nilai lebih produk yang dibuatnya.Â
Penciptanya, Evan Spiegel merupakan mahasiswa jurusan desain produk di Stanford University. Namun demikian, passion-nya ada di bidang teknologi. Ia pun bergabung dengan The Kappa Sigma Frat House, sebuah klub di Stanford University. Disana pula, Spiegel bertemu dengan Bobby Murphy, seniornya dua tingkat di jurusan matematika. Disatukan oleh hobi yang sama, keduanya langsung cocok. Lika-liku perjuangan keduanya membuat Snapchat pun dimulai dari aplikasi Picaboo. Aplikasi ini tidak mendapatkan respon bagus. Setelah lulus, Murphy pun memilih untuk bekerja REVEL SYSTEM, sebuah perusahaan IT.Â
Kesuksesan Snapchat sejatinya dimulai kala Ibunda Spiegel menceritakan aplikasi buatan anak kesayangannya ke keluarga besar. Sang keponakan pun penasaran dan mulai mengunduh Snapchat dan disebarluaskan kepada teman-temannya. Maklum di sekolah keponakan ibunda Spiegel, Facebook terlarang untuk digunakan. Karuan saja, saat mengetahui fitur andalan Snapchat adalah foto, pesan dan video yang dibagikan akan segera hilang dengan sendirinya, Snapchat langsung hits! Berita ini pun langsung menyebar ke sekolah-sekolah lain.Â
Namun, perjuangan Spiegel bukan tanpa halangan. Ia pernah digugat Reggie Brown yang mengklaim berhak atas kepemilikan Snapchat. Selain itu, pada peristiwa hacking terhadap Sony, nama Spiegel ikut terseret. Saat itu, percakapan antara Spiegel dan CEO Sony Pictures, Michael Lynton bocor ke publik.Â
Sobat, mari kita garis bawahi hikmah dibalik kesuksesan Snapchat, sebagai berikut:
Passion
Snapchat tidak akan hadir jika Evan Siegel tidak menuruti passionnya di bidang IT. Meski memilih jurusan lain, belum tentu jalan untuk mengembangkan passion punah seketika. Pun demikian dengan Bobby Murphy yang tetap menggeluti teknologi meski ada di jurusan matematika.Â
Semangat sabagai penemu
Evan menciptakan sebuah aplikasi yang punya perbedaan komparatif dengan aplikasi laiinya. Alih-alih hanya mengekor dan ikut-ikutan, justru perbedaan ini membuat Snapchat semakin populer.Â
Berani bersaing
Bisnis selalu akan berhadapan dengan persaingan. Para follower yang mengikuti aplikasi ini mulai bermunculan, tetapi Evan Siegel tetap berani untuk berkompetisi dengan mereka.Â
Â
Â
Elin Septianingsih