Perhatikan Interaksimu, 4 Tipe Orang Paling Nggak Asyik diajak Ngobrol
Interaksi sosial merupakan hal penting yang akan berpengaruh terhadap kehidupan kamu sebagai makhluk sosial. Pun demikian, mencari
teman untuk berbincang juga tidak selamanya mudah di tengah terbaginya dunia nyata dan maya alias media sosial. Ada kalanya, kemampuan seseorang dalam mengominikasikan ide dan berinteraksi dengan orang lain tidak sama antara bahasa lisan maupun tulisan.
Misalnya saja, ada tipikal yang sangat lancar mengemukakan pendapat dan punya banyak teman di dunia maya namun ironisnya justru seorang yang pendiam di dunia nyata, begitu pula sebaliknya. Sejatinya, kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dibagi ke dalam dua bagian disesuaikan dengan kepentingannya, yakni di ruang pribadi maupun ruang publik. Nah, ini dia tipe-tipe manusia yang tidak enak diajak berbicara di dunia nyata, apa saja? Simak berikut ini:
Mr. and Mrs. Autobigrafi
Dia adalah orang yang menceritakan dirinya dengan rinci. Mulai dari masa kecil, prestasi, finansial sampai dengan urusan asmara secara berulang. Pada awalnya, kamu mungkin tidak akan terganggu dengan kebiasaan mereka. Namun, jika kamu dipaksa untuk mendengarnya sampai bosan?? Pasti illfeel khan!
Si Kepo yang sok jadi Detektif
Dalam berbincang dengan lawan bicara, orang jenis ini akan menggunakan jurus sok mengenali kamu dari pendapat orang lain, kok bisa?
Contohnya:
"Halo, kamu itu yang katanya si Ini pemalu ya?
Atau
"Eh kamu beneran cerewet seperti kata orang-orang ya?
Dia seolah-oleh sedang memberi info kepadamu padahal, sudah ketahuan siapa yang kepo. Di sisi lain, ada orang yang menyukai bertanya tentang urusan seseorang kepada informan terpercaya, atau dengan kata lain tidak ingin terlihat kepo tapi buktinya?
Tipe cuek
Siapkan mental jika kamu menjumpai orang seperti ini. Bisa-bisa, kamu seperti berbicara dengan tembok. Di kepalanya, hanya ada dirinya sendiri sementara orang lain ditempatkan di posisi terbawah.
Penasihat kesiangan
Tanda-tanda orang jenis ini adalah sering memberikan saran tidak perlu tanpa diminta. Penasihat kesiangan kerap merasa lebih tahu tentang masalah yang kita hadapi dan berhak menjustifikasi si empunya masalah. Dalam beberapa kasus, mereka ingin menampakkan diri seperti seseorang dengan pengalaman segudang.
Elin Septianingsih