Targetkan 20 Ribu Pengunjung, Muslim LifeFair Suguhkan Ragam Acara Menarik
Senin, 20 Maret 2023
Terima Kasih, anda telah berlangganan dengan Soulofjakarta.id, Anda akan menerima update informasi dari kami via email
Maaf Anda telah memasukkan alamat email yang tidak valid !
Berbagai cara dilakukan aktivis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) demi menarik anggota-anggota baru dari seluruh dunia. Pelbagai janji muluk membuat banyak warga asing memilih bergabung dengan mereka, meski akhirnya menyesali tindakannya itu. Janji surga yang selalu digembar-gemborkan ISIS ternyata menarik perhatian Sophie Kasiki. Dia tertarik mendatangi Raqqa dan bermukim di sana atas ajakan tiga orang jihadis yang dibantunya.
Sebelum bergabung dengan organisasi teror ini, Kasiki memiliki seorang anak berusia empat tahun dari suaminya yang ateis. Aktivitasnya sebagai pekerja sosial membuatnya banyak bersentuhan dengan banyak imigran, termasuk tiga jihadis muda di ibu kota Prancis, Paris. Dia berteman dengan ketiganya. Suatu ketika dia dan ketiga teman barunya berangkat ke Suriah, di negeri itulah ajakan bergabung disampaikan.
Mereka mendoakan Kasiki yang dianggap naif, lemah dan tak terlindungi. Tertarik, Kasiki segera memeluk Islam. Dia juga membawa serta putranya ke negara tersebut tanpa sepengetahuan suaminya. Ia hanya menyampaikan mendapatkan pekerjaan di Istanbul, Turki. Ternyata, keputusannya pergi menjadi mimpi buruk baginya. Dia mulai menyadari, hidupnya jauh dari 'surga' yang selalu didengarnya. Kasiki dilarang pergi sendirian, dia juga dipaksa menyerahkan paspornya.
"Saya meminta agar bisa pulang. Setiap hari, saya bilang saya kehilangan keluarga dan anak saya butuh ayahnya. Mereka membuat berbagai alasan, kemudian hukuman," ungkap Kasiki.
"Mereka bilang, saya wanita kesepian dengan seorang anak dan tidak boleh kemanapun, dan jika saya mencoba kabur saya akan dirajam atau dibunuh."
Suatu hari, seorang pria datang menjemput Kasiki dan putranya ke masjid hanya untuk menghajarnya di depan publik. Kemudian, keduanya dibawa menuju 'rumah singgah', penjara bagi orang-orang yang dianggap musuh bagi ISIS. Di dalamnya terdapat lusinan wanita asing yang selalu khawatir anak-anaknya melihat eksekusi sadis para jihadis. Untuk bebas dari tahanan itu, mereka harus menikahi pejuang ISIS .
"Para wanita barat ini cuma dijadikan tempat untuk membuat bayi bagi Daesh."
Beruntung, Kasiki menemukan pintu yang tak terkunci. Dia langsung memutuskan melarikan diri dari Suriah. Dalam pelariannya, dia mendapatkan perlindungan dari sebuah keluarga di Suriah. Kasiki dan putranya berhasil lolos dari jeratan ISIS pada April lalu. Keduanya mengendarai motor sampai ke perbatasan Turki dan berhasil mencapai Paris. Setibanya di sana, dia sempat menjalani interogasi selama dua bulan sebelum akhirnya dilepaskan.
"Saya merasa bersalah. Saya selalu berkata pada diri saya kok bisa hidup dengan apa yang saya lakukan, membawa anak saya ke Suriah," keluhnya kepada Observer.
Setelah kejadian yang menimpanya, Kasiki kembali kepada suaminya. Namun, dia terancam dipenjarakan dengan tuduhan penculikan oleh otoritas Prancis karena membawa serta putranya ke Suriah.
Fans Screening Demon Slayer: To The Swordsmith Village Disajikan Dengan Exclusive Merchandise
9 Gaya Rambut Wanita untuk Wajah Bulat, Ciptakan Ilusi Tirus
Harga Tiket Museum Macan, Cara Beli, dan Fasilitasnya
Makanan yang Bisa Membuat Sobat Memiliki Suasana Hati Lebih Baik, Adem Selama Ramadhan!
Zodiak yang Memiliki Karakter Sensitif dan Melankolis, Sobat Salah Satunya, kah?
Tips Rehat Sejenak dari Sosial Media sehingga Lebih Memaknai Hidup