Gagal

Maaf Anda telah memasukkan alamat email yang tidak valid !

Scroll To Continue With Content
https://www.instagram.com/megacareerexpo/

Wanita Ini Menyesal Pernah Bergabung Dengan ISIS

Copy to clipboard copy-link
Wanita Ini Menyesal Pernah Bergabung Dengan ISIS

Berbagai cara dilakukan aktivis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) demi menarik anggota-anggota baru dari seluruh dunia. Pelbagai janji muluk membuat banyak warga asing memilih bergabung dengan mereka, meski akhirnya menyesali tindakannya itu. Janji surga yang selalu digembar-gemborkan ISIS ternyata menarik perhatian Sophie Kasiki. Dia tertarik mendatangi Raqqa dan bermukim di sana atas ajakan tiga orang jihadis yang dibantunya.

 

Sebelum bergabung dengan organisasi teror ini, Kasiki memiliki seorang anak berusia empat tahun dari suaminya yang ateis. Aktivitasnya sebagai pekerja sosial membuatnya banyak bersentuhan dengan banyak imigran, termasuk tiga jihadis muda di ibu kota Prancis, Paris. Dia berteman dengan ketiganya. Suatu ketika dia dan ketiga teman barunya berangkat ke Suriah, di negeri itulah ajakan bergabung disampaikan.

 

Mereka mendoakan Kasiki yang dianggap naif, lemah dan tak terlindungi. Tertarik, Kasiki segera memeluk Islam. Dia juga membawa serta putranya ke negara tersebut tanpa sepengetahuan suaminya. Ia hanya menyampaikan mendapatkan pekerjaan di Istanbul, Turki. Ternyata, keputusannya pergi menjadi mimpi buruk baginya. Dia mulai menyadari, hidupnya jauh dari 'surga' yang selalu didengarnya. Kasiki dilarang pergi sendirian, dia juga dipaksa menyerahkan paspornya.

 

"Saya meminta agar bisa pulang. Setiap hari, saya bilang saya kehilangan keluarga dan anak saya butuh ayahnya. Mereka membuat berbagai alasan, kemudian hukuman," ungkap Kasiki.

 

"Mereka bilang, saya wanita kesepian dengan seorang anak dan tidak boleh kemanapun, dan jika saya mencoba kabur saya akan dirajam atau dibunuh."

 

Suatu hari, seorang pria datang menjemput Kasiki dan putranya ke masjid hanya untuk menghajarnya di depan publik. Kemudian, keduanya dibawa menuju 'rumah singgah', penjara bagi orang-orang yang dianggap musuh bagi ISIS. Di dalamnya terdapat lusinan wanita asing yang selalu khawatir anak-anaknya melihat eksekusi sadis para jihadis. Untuk bebas dari tahanan itu, mereka harus menikahi pejuang ISIS .

 

"Para wanita barat ini cuma dijadikan tempat untuk membuat bayi bagi Daesh."

 

Beruntung, Kasiki menemukan pintu yang tak terkunci. Dia langsung memutuskan melarikan diri dari Suriah. Dalam pelariannya, dia mendapatkan perlindungan dari sebuah keluarga di Suriah. Kasiki dan putranya berhasil lolos dari jeratan ISIS pada April lalu. Keduanya mengendarai motor sampai ke perbatasan Turki dan berhasil mencapai Paris. Setibanya di sana, dia sempat menjalani interogasi selama dua bulan sebelum akhirnya dilepaskan.

 

"Saya merasa bersalah. Saya selalu berkata pada diri saya kok bisa hidup dengan apa yang saya lakukan, membawa anak saya ke Suriah," keluhnya kepada Observer.

 

Setelah kejadian yang menimpanya, Kasiki kembali kepada suaminya. Namun, dia terancam dipenjarakan dengan tuduhan penculikan oleh otoritas Prancis karena membawa serta putranya ke Suriah.

Rizal Aditya

Rizal Aditya

Artikel Terkait

Rekomendasi Artikel

https://www.instagram.com/megacareerexpo/