Terima Kasih, anda telah berlangganan dengan Soulofjakarta.id, Anda akan menerima update informasi dari kami via email
Gagal
Maaf Anda telah memasukkan alamat email yang tidak valid !
Scroll To Continue With Content
Kisah Inspiratif: Kepekaan dan Gadis Kecil Peminta-Minta
Copy to clipboard
Pada suatu hari di malam natal, seorang pemuda dan keluarganya tengah sibuk mempersiapkan perayaan natal sejak pagi hari. Sesudah misa natal, biasanya mereka sekeluarga berkumpul untuk saling mengucapkan selamat natal dan makan malam bersama. Oleh karena itu, pada siang itu si Pemuda berencana untuk membeli dua loyang kue kesukaan keluarganya. Setelah menentukan toko kue favorit, ia pun berangkat ke tempat tujuan ditemani oleh adiknya.
Setibanya di toko kue, mereka segera memilih kue yang dimaksud. Sang adik yang belum sempat sarapan pun memintanya untuk memberlikan roti susu satu bungkus plastik berisi tiga buah dengan varian rasa berbeda. Sesudah membayar semua belanjaan, keduanya segera menuju ke rumah untuk menatanya di piring. Dalam perjalanan, mereka tercegat oleh lampu merah. Tidak berapa lama kemudian seorang gadis kecil peminta-minta menghampiri kaca jendela mobil. Seperti pengemis lain, ia langsung menengadahkan tangannya memohon sekeping uang. Refleks Sang kakak itu melambaikan tangan, menandakan menolak untuk memberi. Gadis itu pun berlalu.
Namun demikian, di saat bersamaan justru Sang Adik memberikan roti terakhirnya kepada Kakaknya agar diberikan kepada gadis kecil peminta-minta tadi. Rupanya, gadis tadi masih ada di sekitar mobil, maka sang Kakak langsung memanggilnya dan memberikan roti yang dimaksud. Gadis itu segera menerima roti dan mengucapkan terima kasih lantas berlari dengan suka cita. Ia lantas berteriak memanggil ibu dan ketiga saudaranya yang lain, kebetulan mereka tengah duduk di trotoar.
Sambil melambaikan tangan ke arah kakak beradik yang memberinya roti , gadis tersebut berbicara kepada ibu dan saudaranya yang lain. Kemudian, roti itu dibagi lima! Sungguh pemandangan itu membuat kakak beradik ini memberikan satu loyang kue mereka untuk keluarga pengemis di pinggir jalan sementara satu loyang lainnya mereka bawa pulang. Ucapan syukur lewat segaris senyum tulus gadis itu meluluhkan hati dua orang ini. Mereka pun menyadari, betapa berharganya pemberian yang mungkin tidak seberapa akan tetapi bagi keluarga pengemis, roti-roti itu telah menyambung kehidupan.
Pelajaran penting telah didapat oleh kakak beradik saat perjalanan mereka membeli kue natal. Mereka bersyukur bahwa siang itu, mereka diingatkan mengenai kepekaan terhadap sesama.
