Targetkan 20 Ribu Pengunjung, Muslim LifeFair Suguhkan Ragam Acara Menarik
Senin, 20 Maret 2023
Terima Kasih, anda telah berlangganan dengan Soulofjakarta.id, Anda akan menerima update informasi dari kami via email
Maaf Anda telah memasukkan alamat email yang tidak valid !
Ini sebuah cerita penangkapan bandit sekaligus gembong begal sepeda motor oleh anggota Satuan Reserse Kriminal Kepolisian. Karena kesaktian dimiliki si bandit, dia hampir saja lolos. Namun takdir berkata lain, timah panas menembus dadanya setelah senjata api itu di tempel ke tanah. Brigadir Kepala L bergegas masuk ke dalam mobilnya. Malam itu dia bersama dengan timnya mendapat tugas menangkap gembong begal sepeda motor di sebuah daerah. Ada delapan mobil berisi tim buru sergap.
Semuanya sudah siap melakukan penggerebekan di sebuah kampung dikenal sarang begal. Waktu penggerebekan dimulai menjelang siang hari. Mobil Toyota Avanza membawa para polisi berpakaian bebas itu sampai di lokasi sasaran. Mereka menuju salah satu rumah di kampung itu. Semua anggota siap siaga. Senjata laras panjang di tenteng dengan posisi terbuka. Sisanya, sebagian anggota membawa senjata api jenis revolver. Tok..tok, Brigadir Kepala berinisial L mengetuk pintu rumah sang bandit. Seorang pria berbadan besar muncul dari belakang pintu. Bripka L langsung mengarahkan senjata revolver ke arah pria itu.
Dialah bandit menjadi target buruan Kepolisian. Kepala si bandit ditodong senjata. Namun baru saja beranjak untuk membekuk, tubuh si bandit hilang tanpa bekas. Buru-buru anggota siaga. Mereka merangsek masuk ke rumah si bandit yang menjadi target operasi. Segala penjuru di kepung. Namun tak sedikit pun terlihat batang hidung si bandit diketahui berinisal S. "Itu jidatnya lagi saya todong pistol, tersangkanya langsung hilang," ujar L , Kamis malam pekan kemarin.
Waktu beranjak malam saat penggerebekan itu. Kampung itu telah di isolasi ketat petugas Kepolisian berpakaian preman. Belum ada pertanda juga di mana bandit itu bersembunyi. Hingga akhirnya, brakk...sebuah genteng di seberang rumah si bandit terjatuh. Mata Bripka L langsung tertuju pada atap itu.
"Ada yang aneh. Semua anggota konsentrasi dan mengepung ke rumah itu," tutur Bripka L.
Merasa ada yang tak beres, Bripka L juga komandan dalam operasi penangkapan itu langsung mengambil tindakan. Si bandit rupanya memiliki ilmu hitam. Sambil berdoa, Bripka L mengarahkan pistolnya ke tanah. Dia menggesek ujung pistol sambil mengangkatnya dan melepas tembakan sebanyak tiga kali ke atas.
Ketika peluru ke empat terlontar, sesosok tubuh tiba-tiba terjatuh. Dialah bandit berinisial S. Saat petugas membalik kan tubuhnya, darah segar keluar dari dada si bandit. Napasnya tersenggal-senggal. Mulutnya terbatuk mengeluarkan darah. Sekejap dia langsung tewas. "Itulah S buruan kami," ujar Bripka L.
Penggerebekan malam itu berhasil. Namun Kepolisian gagal membawa si penjahat dalam keadaan hidup. Polisi langsung membawa jasad S ke rumah sakit terdekat.
Bagi Bripka L menembak mati penjahat pastinya bakal berbuntut secara psikologi. Apalagi terkadang, wajah pelaku itu kerap hadir membayangi keseharian Bripka L. Namun bagi dia yang terpenting ialah tugas yang diemban untuk menjaga keamanan. Apalagi bandit ditembak mati itu tak segan-segan menghabisi nyawa korbannya ketika beraksi.
"Yang terpenting adalah melakukan tugas sesuai SOP," ujar Bripka L.
Fans Screening Demon Slayer: To The Swordsmith Village Disajikan Dengan Exclusive Merchandise
9 Gaya Rambut Wanita untuk Wajah Bulat, Ciptakan Ilusi Tirus
Harga Tiket Museum Macan, Cara Beli, dan Fasilitasnya