3 Hal yang Harus Kamu Hindari Agar Tak di Black List Perusahaan
Sobat Souja pasti pernah mendengar kata blacklist, kamu pun mungkin pernah mendengar bahwa sebuah perusahaan bisa mencoret dan melakukan blacklist seorang jobseeker hanya karena satu kesalahan. Tentu butuh waktu tak sebentar jika ingin membangun sebuah kepercayaan dari sebuah perusahaan, sangat menyakitkan apabila hancur dalam hitungan jam saja. Lantas, apa saja penyebab seorang jobseeker di blacklist oleh perusahaan.
Memanipulasi data
Sulitnya memperoleh pekerjaan membuat segala cara ditempuh. Para pelamar pekerjaan cenderung menggunakan langkah instan untuk lolos kualifikasi, misalnya memanipulasi data di Curriculum Vitae. Memanipulasi data adalah tindakan yang seharusnya tidak dilakukan oleh jobseeker. Namun demikian, tetap saja ada yang mengambil celah agar mendapat poin plus dalam seleksi. Melalui tes
wawancara , nantinya akan diketahui apakah data yang digunakan adalah asli atau hanya manipulasi.
Tidak datang saat interview tanpa alasan jelas
Meski kurang sreg dengan perusahaan tersebut ataupun ada alasan mendadak lainnya, tetap saja seharusnya jobseeker memberikan kabar pada interviewer atau menyarankan diadakan re-schedule. Kalaupun perusaahaan menolak, tapi kamu pasti akan dianggap punya itikad baik. Berbeda dengan calon kandidat yang hit and run, beberapa perusahaan akan mem-blacklist dan tak akan mengundang kembali selamanya. Meski tidak semua perusahaan melakukan hal ini, tapi jangan ambil resiko?
Resign Tanpa Pemberitahuan
Mungkin ini pernah kamu alami. Saat seorang karyawan sudah tidak tahan lagi dengan pekerjaan yang sudah tidak realistis, atasan yang selalu mencari keuntungan sendiri, atau budaya yang terlalu individualistis. Satu hari saja berada di kantor seperti menyedot umur Anda 1 tahun. Pada akhirnya, mengundurkan diri adalah keputusan paling tepat. Namun, karena kadung illfeel dengan kantormu, maka jurus mundur teratur diambil. Maksudnya dengan tidak masuk kantor selama sepekan berturut tanpa ada kabar kepada siapapun bahkan melalui email pun tidak ada! Cara tersebut sungguh menarik memang, namun memiliki resiko besar. Lebih parah lagi, perusahaan bisa menyebarkan namamu di seluruh network yang mereka punya. Nama Anda akan tersebar luas, tercatat sebagai karyawan yang tak punya etika.
Hindari ketiga hal diatas ya Sobat Souja!
Elin Septianingsih