Kisah Inspiratif: Lukisan untuk Sang Raja
Alkisah, terdapat sebuah kerajaan. Raja di sana hanya memiliki satu kaki dan satu mata, tetapi dia sangat cerdas dan baik hati. Semua orang di kerajaannya hidup bahagia dan hidup sehat karena raja mereka punya gaya kepemimpinan yang baik. Suatu hari sang raja berjalan melalui lorong istana dan melihat potret nenek moyangnya. Dia berpikir bahwa suatu hari anak-anaknya akan berjalan di lorong yang sama dan mengingat semua leluhur melalui potret-potret ini. Namun, ia mulai berpikir tak akan melukis gambarnya sendiri.Â
Ya, ia berkecil hati karena cacat fisiknya akan tetapi jika ia tak menyertakan potret dirinya maka akan menyalahi tradisi kerajaan. Akhirnya sang Raja mengundang banyak pelukis terkenal dan mengumumkan bahwa ia menginginkan potret menawan dirinya untuk ditempatkan di istana. Pelukis yang bisa melakukan ini harus maju. Dia akan diberi hadiah dan beragam penghargaan yang setimpal. Semua pelukis mulai berpikir bahwa raja hanya memiliki satu kaki dan satu mata. Bagaimana merekayasa agar nampak indah? Tidak mungkin pula membuatnya nampak normal maka raja akan marah dan menghukum mereka. Jadi satu demi satu, semua mulai membuat alasan dan dengan sopan menolak untuk membuat lukisan raja.
Tapi tiba-tiba seorang pelukis mengangkat tangannya dan berkata bahwa sanggup memenuhi permntaan sang raja. Pelukis lainnya pun penasaran. Raja lantas memberinya izin melakukan tugas melukis. Sang pelukis mulai mengisi palet dengan cat. Akhirnya, setelah beberapa waktu lamanya, ia mengatakan bahwa lukisan sudah siap! Semua abdi dalem, para pelukis dan petinggi kerajaan lain ingin tahu dan berpikir gugup. Namun yang terjadi adalah semua hadirin terpana dengan kekagumannya masing-masing.Â
Pelukis membuat lukisan indah di mana raja duduk di atas kuda, di sisi satu kaki, memegang busurnya dan membidikkan panah dengan satu matanya tertutup. Raja sangat senang melihat bahwa pelukis telah membuat lukisan dirinya yang penuh wibawa sekaligus menyembunyikan kekurangan fisiknya. Sang Raja memberinya harta melimpah dan kedudukan bangsawan atas jasanya itu!Â
Sobat Souja,Â
Kita harus selalu berpikir positif terhadap orang lain dan mengabaikan kekurangan mereka. Kita harus belajar untuk fokus pada hal-hal yang baik daripada mencoba menyembunyikan kelemahan. Jika kita berpikir secara positif bahkan dalam situasi negatif, maka kita akan dapat menyelesaikan masalah kita dengan lebih efisien.
disarikan dari dongeng berjudul A Painting of the King
Elin Septianingsih