Kisah Inspiratif: Pemuda, Merpati dan Elang
Alkisah, zaman dahulu kala terdapat seorang laki-laki yang buta dan cacat sejak lahir. Sang pemuda malang itu tak bisa berjalan karena pincang. Pada suatu hari, saat ia tengah duduk di teras tiba-tiba datang seekor burung merpati.Â
"Tolong selamatkan aku, Tuan," kata merpati.
Tidak lama kemudian, datang juga seekor elang. Dia menunjuk ke arah merpati.
"Merpati itu milikku," kata elang.
Lelaki buta itu memeluk merpati sambil berkata,Â
"Tidak. Kau tidak boleh memakannya."
"Aku mohon, Tuan. Aku sangat lapar. Kalau aku tidak memakan merpati itu, aku akan mati kelaparan. Jika kau memberikan merpati itu padaku, aku akan membuatmu bisa melihat lagi," bujuk elang.
"Jangan percaya pada elang! Jika kau menolongku, aku akan menyembuhkan kakimu," kata merpati.
Lelaki itu berpikir sebentar. Kemudian dia mempunyai ide.
"Bagaimana jika merpati ini aku ganti dengan anak ayam?" tanyanya pada elang.
"Boleh," jawab elang.
"Tapi kau harus menepati janjimu. Setelah kuberi makan, kau harus menyembuhkan mataku," kata lelaki itu.
Elang pun berjanji. Setelah selesai makan, dia mengobati mata laki-laki itu dengan ludahnya. Akhirnya, mata laki-laki itu sembuh dan bisa melihat indahnya alam sekitar. Setelah elang pergi, laki-laki itu menagih janjinya pada merpati.
"Aku telah menyelamatkanmu. Kini kau harus menyembuhkan kakiku," kata laki-laki itu.
Merpati pun juga menepati janjinya. Dia mematuk kaki laki-laki itu. Tidak lama kemudian, kakinya pun sembuh. Berkat kecerdikannya, lelaki itu akhirnya bisa mendapatkan semuanya. Matanya bisa melihat dan kakinya tidak pincang lagi.Â
Sobat Souja,Â
Kepribadian yang dapat diambil dari cerita ini adalah tolong-menolong. Jika kita senang menolong orang lain, kelak kita akan mendapatkan pertolongan juga.
Sumber: Dongengceritarakyat
Elin Septianingsih