Kisah inspiratif: Sang Duyung Pria
Suatu hari yang cerah, seorang nelayan pergi ke laut. Ketika sampai di tengah laut, tiba-tiba angin bertiup kencang. Ombak tinggi bergulung-gulung. Nelayan itu memutuskan untuk kembali ke daratan. Nelayan itu berusaha mengayuh perahunya. Sekuat apa pun dia berusaha, perahunya hanya maju sedikit. Perahu itu tertahan oleh ombak. Tiba-tiba, dari dalam laut muncul sosok laki-laki. Rambut dan jenggotnya berwarna abu-abu. Laki-laki itu menunggangi ombak, seperti manusia menunggangi kuda. Dia adalah duyung laki-laki.
Nelayan itu sangat ketakutan. Jika muncul duyung laki-laki, maka sebentar lagi akan datang badai. Nelayan memperhatikan duyung itu.
"Sepertinya duyung itu kedinginan," pikir si nelayan.
"Dingin sekali di sini. Ini karena kaus kakiku hilang, aku pun jadi kedinginan," kata duyung laki-laki.
Sang nelayan bingung mendengar ucapan duyung. Walaupun tidak mempunyai kaki, ternyata duyung tetap membutuhkan kaus kaki. Kaus kaki itu untuk menutupi siripnya supaya tetap hangat. Sang nelayan lalu melepas kaus kakinya. Dia melemparkan kaus kaki itu ke arah duyung. Setelah menangkap kaus kaki, duyung itu pun menghilang. Seminggu berlalu. Sang nelayan kembali pergi ke laut. Tiba-tiba dari dalam laut muncul lagi duyung laki-laki.
"Dengar nelayan yang baik, pulanglah! Pulanglah segera! Badai sudah dekat!" kata duyung.
Sang nelayan pun cepat-cepat pulang. Benar saja, tidak lama kemudian muncul badai besar. Duyung laki-laki ternyata telah membalas jasa sang nelayan.
Sobat Souja,
Kepribadian yang dapat di petik dari saah satu cerita yang disadur dari dongeng negara Denmark tersebut adalah tolong-menolong. Jika kita ditolong seseorang, jangan lupa untuk mengingat dan membalas kebaikannya.
Sumber: dongengceritarakyat.com
Elin Septianingsih