Gagal

Maaf Anda telah memasukkan alamat email yang tidak valid !

Scroll To Continue With Content
https://www.sambilanku.id/vmce/masuk

Kisah Inspiratif: Burung Hitam

Copy to clipboard copy-link
Kisah Inspiratif: Burung Hitam
Seekor burung hitam sedang mencari makanan dengan susah payah. Saat itu, musim kemarau panjang. Semua ladang gandum telah dipanen dan tidak ada gandum yang tercecer. Burung hitam mencari makanan sampai ke rumah petani. la mengintip dari dahan pohon yang tinggi dan berharap ada makanan sisa dekat jendela. Tapi, semua jendela tertutup. Tidak ada sedikit pun makanan di sekitar rumah. Burung hitam mengeluh dan diam beristirahat di atas dahan. 


Saat beristirahat, burung hitam mendengar suara burung merpati. Suaranya berasal dari halaman belakang rumah petani. Burung hitam terbang ke belakang rumah dan hinggap di dahan sebuah pohon. Dari kejauhan, burung hitam melihat lima ekor burung merpati yang sedang diberi makan oleh petani. 


"Wah, enak sekali burung merpati. Mereka mendapat roti dari petani," pikir burung hitam.


"Andai saja aku burung merpati, pasti tidak akan susah-susah mencari makanan," kata burung hitam kepada dirinya sendiri. 


"Ah aku ada ide," pikirnya.


Burung hitam segera terbang menuju depan rumah petani. la kebingungan mencari sesuatu. 


"Mana cat putih yang tadi aku lihat. Ah, itu dia," kata burung hitam. Burung Hitam langsung menceburkan diri ke dalam kaleng cat berwarna putih di dekat pintu rumah.


Bulu burung hitam yang tadinya berwarna hitam, kini menjadi putih. Kini burung hitam mirip dengan burung merpati. Setelah cat kering, burung hitam terbang lagi ke belakang rumah dan bergabung dengan burung-burung merpati. Untuk beberapa saat, burung hitam bisa dengan tenang ikut menikmati makanan bersama lima burung merpati. Tapi, saat burung hitam berbicara, burung-burung merpati tahu bahwa dia bukanlah seekor burung merpati.


Kelima burung merpati langsung mengeroyok burung hitam dan mengusirnya pergi. Burung hitam kalah dan terpaksa pergi. 


"Tidak apa, yang penting aku sudah kenyang," pikirnya.


Burung hitam lalu pulang ke rumahnya. Saat ia hinggap di dahan rumahnya, beberapa ekor burung hitam menyerangnya. 


"Hei, burung apa kau? Berani sekali kau ke sarang burung-burung hitam," bentak burung hitam lainnya.


"Aduh, aku juga burung hitam. Jangan lukai aku," kata burung hitam yang berbulu putih.


"Kau pembohong! Mana ada burung hitam berbulu putih. Sana kau pergi!" usir burung hitam lainnya.


Akhirnya, burung hitam terpaksa pergi karena tidak diterima di rumahnya sendiri. Seharusnya, ia bangga pada dirinya sendiri dan mencari makan dengan tetap menjadi dirinya sendiri.


Sobat Souja, 


Tetaplah menjadi dirimu sendiri dalam mengejar cita-citamu. Berusahalah dengan kemampuanmu sendiri. Sebab, apa yang kamu hasilkan sendiri lebih berharga daripada yang kamu dapatkan dengan berbuat curang.


Sumber: http://dongengceritarakyat.com

Elin Septianingsih

Elin Septianingsih

Artikel Terkait

Rekomendasi Artikel

https://www.sambilanku.id/vmce/masuk