Gagal

Maaf Anda telah memasukkan alamat email yang tidak valid !

Scroll To Continue With Content
https://www.instagram.com/megacareerexpo/

Kenaikan Remaja Yang Meninggal Meningkat Drastis Akibat HIV AIDS Sejak Tahun 2000

Copy to clipboard copy-link
Kenaikan Remaja Yang Meninggal Meningkat Drastis Akibat HIV AIDS Sejak Tahun 2000

 

UNICEF merilis data terbaru tentang kematian remaja akibat AIDS (acquired immune deficiency syndrome). Data tersebut mengungkap kematian remaja akibat AIDS meningkat tiga lipat sejak tahun 2000. Dalam laporan terbarunya, UNICEF mengatakan AIDS adalah pembunuh nomor 1 bagi anak usia 10 hingga 19 tahun di Afrika. AIDS juga merupakan penyebab kematian remaja nomor 2 di seluruh dunia. "Dari populasi yang terdampak HIV, hanya kelompok remaja yang angka kematiannya tidak berkurang, bahkan meningkat. Mereka yang meninggal kebanyakan mengidap HIV sejak dalam kandungan dan tertular dari orang tuanya," demikian bunyi laporan tersebut, dikutip dari AFP, Sabtu (28/11/2015).

 

Craig McClure dari UNICEF Global HIV-AIDS Programmes, mengatakan kenaikan ini merupakan imbas dari belum dikenalkannya pengobatan antiretroviral (ARV) untuk ibu hamil 10-15 tahun yang lalu. Pengobatan ini bisa mencegah penularan HIV dari ibu ke anak yang saat ini sedang gencar dikampanyekan. Ditambah lagi, kurangnya edukasi terkait HIV membuat anak tidak mengetahui statusnya hingga remaja. Karena tidak mengetahui status, mereka enggan mencari tahu tentang HIV dan tak mendapat akses enuju pengobatan dan dukungan. McClure mengatakan Afrika masih menjadi benua dengan kasus HIV-AIDS terparah. Setengah dari total dua juta orang yang hidup dengan HIV ada di 6 negara, yakni Afrika Selatan, Nigeria, Kenya, Mozambique, Tanzania dan India. Kecuali India, lima negara lainnya terletak di benua Afrika.

 

"Di daerah sub-Sahara Afrika, anak perempuan paling terdampak. 26 Infeksi baru terjadi setiap jam dan dari 10 infeksi baru, 7 di antaranya merupakan anak perempuan," tutur McClure. Sebelumnya, World Health Organization (WHO) dan European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC) dalam sebuah pernyataan Kamis (26/11/2015) mengatakan bahwa tahun lalu lebih dari 142 ribu orang di daerah Eropa terdiagnosa oleh human immunodeficiency virus (HIV). Jumlah tersebut merupakan jumlah terbanyak yang pernah tercatat untuk daerah Eropa sejak tahun 1980. Menurut laporan peningkatan banyak datang dari 15 negara termasuk di antaranya Rusia, Ukraina, dan daerah Asia Tengah.

Rizal Aditya

Rizal Aditya

Artikel Terkait

Rekomendasi Artikel

https://www.instagram.com/megacareerexpo/