Sebal Terus dikritik Atasan? Ini Tipsnya Agar Sobat Semakin Profesional
Manusia tidak ada yang sempurna. Begitu pula di lingkungan kerja, siapkan mentalmu untuk menerima kritik dari rekan kerja maupun
atasan . Apalagi, jika kamu punya tipe bos yang pantas disebut sebagai komentator. Tenang, evaluasi dan terus belajar serta tetap bersikap profesional akan meningkatkan kredibilitasmu di kantor. Berikut ini tips menghadapi umpan negatif di kantor dilansir melalui
dream.co.id.
Langsung bertanya
Ya, sesederhana itu. Di zaman sekarang, atasan mungkin kewalahan dengan berbagai masalah sehingga meluangkan waktu untuk mengakui atau memeriksa pekerjaan adalah sebuah kemewahan. Dan jika itu benar-benar penting, kirimkan email atau berbicara dengan atasan agar memberi umpan balik tentang tugas yang sudah kamu kerjakan. Jelaskan pentingnya umpan balik bagimu untuk mencapai kemajuan
profesional .
Minta pendapat atau ulasan
Jika atasan sibuk dengan proyek-proyek yang lebih besar dan mendapatkan umpan balik dari mereka hampir mustahil, lihatlah di sekeliling Sobat. Mungkin kamu akan menemukan beberapa orang yang lebih berpengalaman dan bersedia untuk menjadi mentor. Pastikan untuk memilih orang yang tepat dengan jenis pengalaman yang tepat dan memiliki kemauan untuk membantu - bukan yang paling ramah. Setelah menemukan rekan seperti itu, mulailah mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan ulasan dari mereka.
Usahakan juga mendapatkan ulasan dari anggota tim yang tidak selalu bekerja denganmu. Pastikan untuk meninggalkan pintu terbuka untuk saran, masukan dan pertanyaan. Ini akan membantu melihat lubang dan kesalahanmu, sehingga bisa memperbaiki dan meningkatkan kualitas pekerjaan.
Merespon secara tepat
Manajer dan atasan mungkin cenderung tidak akan memberikan umpan balik jika respon yang kamu berikan juga negatif, emosional atau defensif. Sebagai orang yang meminta umpan balik, seharusnya bersikap tenang, menjadikan kata-kata atasan sebagai pertimbangan, dan mengukur kemajuan proyek dengan baik.
Terus belajar dan bersabar dengan kritikan ya!
Elin Septianingsih