Gagal

Maaf Anda telah memasukkan alamat email yang tidak valid !

Kisah Inspiratif: Batu dan Emas

Copy to clipboard copy-link
Kisah Inspiratif: Batu dan Emas
Alkisah, ada seorang anak kecil yang sangat berbakti kepada ibunya. Akan tetapi keluarganya sangat miskin, bahkan untuk mencukupi kebutuhan makan saja mereka tidak mampu. Merasa iba mengetahui kondisi keluarga tersebut, salah satu dari 8 Abadi (Immortals), Lu Dongbin, langsung menghampiri anak kecil itu. Dengan kesaktian yang dimilikinya, Lu Dongbin lalu mengubah sebongkah batu di tangannya menjadi sebongkah emas kuning yang berkilau. Karena kehebatannya, dengan sekali menjentikkan jari, batu biasa yang tak berharga bisa berubah jadi emas. Lu Dongbin lalu memberikan bongkahan emas itu kepada anak kecil tersebut.


Namun yang mengherankan, anak kecil tersebut malah menggelengkan kepala menerima pemberian itu. Si bocah berkata pelan, 


“Saya tidak ingin emas .”


Lu Dongbin sangat terkejut dan berkata, 


“Kalau begitu, apa yang kamu inginkan?"


Anak tersebut menjawab, 


“Saya ingin tangan Anda, karena emas bisa habis terpakai. Jika saya memiliki tangan Anda, ketika saya tidak memiliki uang, maka dengan mudah saya bisa mengubah batu apa pun menjadi emas.”


Tentu saja, permintaan itu sulit dipenuhi. Sebab, kekuatan yang dimiliki Lu Dongbin bukan didapat dengan mudah. Bahkan, hampir bisa dikatakan, bahwa permintaan itu mustahil diwujudkan. Kisah tersebut sebenarnya adalah sebuah refleksi bagi kita agar sadar, bahwa untuk mendapat sesuatu itu tidak mudah diwujudkan. Untuk memperoleh keajaiban tangan Lu Dongbin, adalah kemustahilan. Karena itulah, dalam versi inspiratif yang dikembangkan dengan cerita lebih jauh, diceritakan bahwa si anak kecil kemudian dinasihati Lu Dongbin.


“Wahai bocah. Kamu bisa memiliki tangan seperti ini. Tapi, syaratnya sangat sulit. Kamu harus belajar sedikit-sedikit, bagaimana mengubah batu biasa ini jadi emas.”


“Tolong beritahu segera, apa yang harus saya lakukan?” tanya si bocah.


“Kamu harus bekerja keras dengan tanganmu sendiri. Jika kamu sudah bisa mendapatkan upah yang layak, belikan emas. Maka, kamu akan bisa mendapatkan emas seberapa pun kamu mau.”


Sobat Souja, 

Ungkapan mengubah batu jadi emas ini adalah sebuah pembelajaran bagi kita. Tak ada yang sifatnya instan. Tak ada yang bisa kita lakukan selain bekerja dengan lebih keras, belajar lebih giat, berjuang lebih maksimal. Semua itulah yang akan membuka jalan kita menuju pada pencapaian seperti yang diharapkan. Kalaupun ada yang terkesan bisa sukses dengan cara yang sangat cepat, coba lihat dan selidiki lebih jauh. Bagaimana ia sebelumnya berjuang. 


Bagaimana ia sebelumnya bekerja lebih keras dari orang lain. Bagaimana ia mengubah batu-nya menjadi emas dengan tidak mudah. Hanya saja memang banyak di antara kita yang kerap silau karena melihat orang sukses dengan cepat. Tak banyak yang kemudian mau bayar harga. Maka, dengan mengingat ungkapan mengubah batu jadi emas ini, semoga kita sadar, untuk mau mengupayakan sekuat tenaga, apa yang kita impikan agar jadi kenyataan. 


Sumber: www.andriewongso.com

Elin Septianingsih

Elin Septianingsih

Artikel Terkait

Rekomendasi Artikel