Gagal

Maaf Anda telah memasukkan alamat email yang tidak valid !

Scroll To Continue With Content
https://www.sambilanku.id/vmce/masuk

Kisah Inspiratif: Antrian di Swalayan

Copy to clipboard copy-link
Kisah Inspiratif: Antrian di Swalayan
Pada suatu hari, Ronald berbelanja kebutuhan pribadinya di swalayan. Setelah megambil semua barang yang diperlukan, Ronald pun menuju kasir. Di depannya ada seorang anak muda berpenampilan urakan dan didepannya lagi ada seorang ibu beserta dua anaknya yang berusia belasan. 


"Totalnya Rp 152.000, Ibu," tutur Si Kasir sambil tersenyum ramah dan menyerahkan 2 kantung plastik belanjaan kepada Ibu dan 2 anaknya tersebut. 


Ibu itu segera membuka dompetnya, uang nya receh semua dan sedikit lusuh, lalu dia menghitungnya satu persatu dengan wajah tertunduk. Kedua anaknya berdiri memperhatikan ibu mereka sambil sesekali memegang tangannya, keduanya terlihat tidak sabar. Antrian di  pun semakin panjang. Ronald memerhatikan wajah Ibu tadi. Terlihat jelas ia kebingungan sebab ternyata uang yang ada di dompetnya kurang . Ia mulai berfikir untuk mengembalikan sebagian barang belanjaan yang diambilnya, seketika tiba-tiba saja, anak muda di depan Ronald lalu membungkuk sambil memungut uang Rp 50.000an yang ada di lantai dan menyodorkannya kepada ibu itu :


"Maaf Ibu, lain kali hati-hati kalau menghitung uang. Ini ada selembar uang Ibu yang jatuh,"


Si Ibu yang tengah kebingungan seperti tidak percaya. Tangannya bergetar mengambil uang tersebut. Setelah membayar di kasir dengan gembira kedua anaknya menenteng kantong plastik belanjaan berlalu pergi . Anak muda itu membayar belanjaannya kemudian ia juga segera pergi. Ronald terus memerhatikan tingkah anak muda itu. Beruntung, belanjaan Ronald tidak terlalu banyak sehingga ia masih bisa mengejar anak muda tersebut. 


"Mas, saya penasaran dengan perbuatan mas tadi. Bukankah Mas dengan sengaja menjatuhkan uang Rp 50.000 kepada Ibu tadi. Saya bisa melihatnya karena tepat berada di belakang Mas. Bagaimana Mas bisa terpikir untuk melakukan itu semua?"


Sambil tersenyum, anak muda itu menjawab,


"Tuhan yang sudah memberi saya ilham. Saya tidak ingin Ibu itu malu dihadapan anak-anak dan pengunjung yang sedang antri di kasir tadi. Saya bersyukur hati saya bisa tergerak untuk melakukan itu,"


Sobat Souja, 


Rupanya apabila hati menginginkan kebaikan, maka Tuhan akan membantu hambaNya melakukan kebaikan itu. Sejatinya, kebaikan itu hanya mudah dilakukan bagi orang yang memang menginginkannya, tidak peduli bagaimana penampilannya. So, jangan pernah menilai seseorang dari kemasan yang nampak dari luar. 

Elin Septianingsih

Elin Septianingsih

Artikel Terkait

Rekomendasi Artikel

https://www.sambilanku.id/vmce/masuk
https://www.sambilanku.id/vmce/masuk