Merasa Sesuai Kualifikasi Namun Tak Kunjung Diundang Sesi Wawancara? Mungkin Sobat Terlalu Bertalent
Sobat Souja, saat kamu membuat
Curriculum Vitae sudah tentu apa yang kamu tulis adalah nilai plus dan bakat yang kamu miliki menjadi hal yang menarik perhatian tim HRD. Semuanya langsung kamu tulis dalam CV dengan harapan langsung dipanggil untuk wawancara. Lantas berlanjut pada tahap tes dan pengumuman penerimaan karyawan. Tapi, tahukah kamu kalau sebagian perusahaan justru emoh mempekerjakan seseoarang yang terlalu bertalenta. Tentu kamu penasaran mengapa demikian? Ini alasannya.
Orang bertalenta butuh dihargai dengan gaji lebih mahal
Mereka tidak hanya mempromosikan IPK tinggi dan pengalaman menawan yang tidak semua orang bisa berkesempatan mendapatkan hal tersebut. Oleh karena itu, mereka merasa berhak untuk meminta gaji yang tinggi.
Iklim kompetisi di perusahaan akan semakin sengit
Masuknya orang yang bertalenta ke lingkungan kerja akan memunculkan kondisi yang kurang sportif karena karyawan lain akan merasa terancam posisinya, pada akhirnya mereka saling menunjukkan kelebihannya. Tentu saja, hal demikian akan membuat suasana kantor kurang kondusif.
Adaptasi yang sulit
Seringkali, orang yang terlalu bertalenta akan memaksa dirinya cepat beradaptasi dengan budaya perusahaan, terlebih sebagian besar rekan kantornya atau bahkan atasannya bisa jadi berkemampuan tidak lebih baik darinya. Ingat, sesuatu yang dipaksakan tidak akan baik. Hal ini menjadikan orang bertalenta sulit menyatu.
Nah, itu tadi alasan utama mengapa saat kamu merasa sesuai dengan kualifikasi akan tetapi perusahaan tidak memberimu kesempatan untuk mengikuti tahapan seleksi selanjutnya. Bisa jadi kamu terlalu bertalenta menurut pihak
HRD . Meski kondisi demikian tidak bisa digeneralisasi, akan tetapi sudah saatnya kamu tidak menulis semua bakat yanng dimiliki. Sisakan beberapa sebagai senjata ampuh untuk menyingkirkan kandidat lain di sesi wawancara.
Elin Septianingsih