5 Pekerjaan ini Turunkan Resiko Terserang Penyakit Alzheimer
Kesehatan itu mahal harganya. Sudah barang tentu setiap orang menginginkan berumur panjang dan terhindar dari penyakit. Namun demikian, ada satu area yang masih menjadi teka-teki yang berusaha dipecahkan dunia medis, yaitu kesehatan mental di usia tua. Salah satu penyakit yang masih menjadi misteri adalah alzheimer. Pada gelaran
Konferensi Internasional Asosiasi Alzheimer di Toronto, Kanada beberapa waktu lalu, dikemukakan beberapa pekerjaan yang dapat membantu mengurangi gejala penyakit alzheimer ini. Lantas, apa saja jenis pekerjaan tersebut?
Menurut temuan tersebut, dokter, pengacara, guru, pekerja sosial, dan engineer adalah segelintir dari jenis karier yang memberi perlindungan terbesar terhadap gejala-gejala penyakit alzheimer. Kesamaan dari pekerjaan-pekerjaan ini adalah mereka relatif kompleks, tinggi tekanan, dan menuntut daya pikir tinggi. Selain itu, interaksi sosial yang aktif juga menjadi faktor dalam pencegahan penyakit alzheimer. Pilihan karier yang mengharuskan individu untuk banyak berinteraksi dengan individu lain dan memegang peran sebagai mentor seperti psikolog, counselor, atau petinggi agama, juga dikategorikan sebagai jenis pekerjaan paling kompleks.
Sementara itu, pekerjaan lainnya seperti operator mesin, kasir dan buruh atau pekerjaan yang berhubungan dengan data dan benda tergolong beresiko tinggi terserang alzheimer. Para ahli menyebutkan bahwa faktor aktivitas intelektual kompleks dan interaksi sosial bisa membantu menurunkan risiko terkena alzheimer. Bahkan jika dibarengi pilihan gaya hidup negatif di usia muda seperti pola makan kurang sehat dan minim olahraga. Dengan kata lain, kombinasi dua faktor ini akan menciptakan imunitas terkait penyakit otak.
Sementara itu, sampai saat ini, belum ditemukan penyebab pasti terhadap penyakit alzheimer dan imbasnya, pengobatan tuntas terhadap penyakit alzheimer juga belum dapat diformulasikan. Penelitian saat ini merekomendasikan agar Anda fokus pada pencegahan dan perlambatan gejala-gejala awal alzheimer, dengan memilih gaya hidup sehat dan tetap aktif secara intelektual dan sosial.
Elin Septianingsih