Gagal

Maaf Anda telah memasukkan alamat email yang tidak valid !

Scroll To Continue With Content
https://www.instagram.com/megacareerexpo/

Kondisi kali terlihat Warna gelap menjadi PR Pemkot

Copy to clipboard copy-link
Kondisi kali terlihat Warna gelap menjadi PR Pemkot
Kondisi kali yang berada di ujung Jalan Perintis Kemerdekaan mengarah ke Jalan A Yani Jakarta Timur, terlihat tak mengalir sempurna. Warna gelap tak sebening kali pada umumnya tampak jelas di lokasi itu.  Air tampak mengental karena bersatu dengan lumut yang terangkat dari dasar kali itu. Bukan hanya itu, permukaan kali pun penuh sampah. Tumpukan sampah meluas dari pinggir Jalan Perintis Kemerdekaan hingga ujung jembatan menuju Jalan Pulomas. Bau tak sedap pun menyeruak dari situ.


Pemandangan kotor dan bau tak sedap itu muncul di sekitar Waduk Ria Rio. Padahal di jalan tidak jauh dari situ adalah tempat bus antarkota menaikkan dan menurunkan penumpang. Salah seorang penjual minuman, Padin mengungkapkan kondisi bau dan penuh sampah memang kerap terjadi di kawasan Ria Rio. Warga sekitar pun sudah terbiasa sehingga tidak lagi peduli. "Sudah biasa saya jualan di sini. Yang lain juga, ya biasa. Di sini lahan rezeki kita, mau gimana lagi," ucap Padin sambil menjualkan dagangan ke penumpang bus, Rabu (29/10/2014).  Padin mengatakan, bila curah hujan cukup deras, air kali itu akan meluap hingga Jalan A Yani. Meskipun begitu, banjir ini menjadi makanannya yang sudah 4 tahun berada di sekitar lokasi itu. 


Padin mengaku tidak pernah membuang sampah di situ. Begitu juga dengan teman-temannya. "Kita yang jualan enggak kok. Mereka (penumpang bus) atau yang jalan kaki, kan banyakan yang jalan kaki," kata dia. Tukang ojek di Pulomas, HR mengatakan hal berbeda. Menurut dia, penjual minuman dan pejalan kaki memang kerap membuang sampah di kali itu.  "Mungkin karena lihat udah ada sampah ya tinggal buang lagi di situ sama aja, gitu kali ya," kata dia.  Dia juga tak mengetahui pasti apakah jadwal pemerintah dalam mengeruk sampah secara berkala atau tidak. Yang pasti, tambah dia, ia pernah melihat kerja pengerukan sampah. Namun, itu bukan dilakukan secara rutin.  Sementara itu, pejalan kaki, Damia (30) mengatakan, dia tidak suka berlama-lama di tempat itu karena bau tidak sedap itu. Meski ada taman pinggir jalan yang cukup terawat, kata Damia, bau seolah menghilangkan ruang terbuka hijau itu.


"Patut disayangkan itu ada taman kecil tapi jadi bau gara-gara kalinya jorok," ucap dia yang akan menaiki bus transjakarta siang ini.  Damia mengatakan, setiap hari ia memulai aktivitas menuju kantor dengan melewati jalan itu. Ia pun selalu menutup hidungnya saat melintas di atas trotoar kiri Jalan A Yani itu.  Sepengetahuannya, belum pernah ada pengerukan di kali itu yang mengangkut sampah dan mengaliri air dengan baik.  "Saya cuma minta pemkot atau camat sini deh tahu ini harus dibersihkan setiap hari kalau perlu. Pencemarannya itu bisa bikin orang sakit, jadi tolong dibenahi (kali) ini," harap dia.

firman brilian

firman brilian

Artikel Terkait

Rekomendasi Artikel

https://www.instagram.com/megacareerexpo/