Intip Proyek MRT Jakarta, Yuk!
Mass Rapid Transit atau yang biasa disebut dengan MRT adalah sebuah alternative sistem angkutan cepat berupa sebuah
kereta rel listrik. Saat ini hampir di semua negara maju menggunakan MRT sebagai modal transportasi utamanya karena tergolong cepat dan dapat mengangkut banyak penumpang dalam sekali jalan.
PT MRT Jakarta sendiri sebenarnya telah terbentuk pada tahun 2008 silam diresmikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Untuk proyek MRT sendiri sebenarnya sudah dirintis sejak tahun 1985, barulah pada tahun 2005 Presiden RI yang menjabat saat itu menyatakan program MRT adalah proyek Nasional.
Proyek MRT Jakarta akan dimulai dengan pembangunan jalur MRT tahap 1 sepanjang kurang lebih 16km dari Terminal Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia yang memiliki 13 stasiun dengan 1 depo. Pengoperasian Tahap 1 ini akan dimulai pada tahun 2018.
Saat ini, proyek MRT tersebut sudah memasuki tahap konstruksi, seperti apakah pengerjaan proyek masa depan tersebut?
Hal paling menarik dari proses pengerjaan proyek ini tentunya adalah terowongan untuk jalur KA MRT. Gambar di atas menunjukkan terowongan MRT berdiameter 6,05 meter yang dibuat dengan 6 panel dinding berukuran 1,5 meter dengan ketebalan 30 cm. Teknologi yang dilakukan untuk membuat terowongan ini adalah dengan menyuntikkan cairan yang dapat mengeras dalam waktu 10 detik setelah suntikan, guna untuk mengisi kekosongan antara tanah dan terowongan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penurunan muka tanah yang berada di atas terowongan.
Tidak perlu khawatir soal banjir, calon operator KA bawah tanah pertama kali di Indonesia tersebut menyiasati hal ini dengan menaikkan ketinggian pintu masuk utama menjadi 1 meter di atas muka tanah.
Proses pemasangan gelagar di daerah Fatmawati telah berhasil dilakukan. Seperti yang kita ketahui secara umum, jika berada di bawah tanah maka sinyal selular akan menghilang. Untuk menyiasati hal tersebut, PT MRT Jakarta telah membuat perencanaan untuk memasang Free WiFi pada seluruh peron dan stasiun yang dapat diakses oleh seluruh pengguna MRT.
Ini dia kira - kira penampakan MRT yang akan digunakan oleh PT MRT Jakarta tahun 2018 mendatang. Rangkaian kereta ini didesain khusus dengan kriteria rangkaian KA bawah tanah seperti milik Jepang, yaitu memiliki sebuah tangga dan pintu darurat di bagian depan dan belakang kabin untuk evakuasi. Di dalam terowongan, tidak terdapat emergency exit namun telah disediakan jalan untuk kondisi darurat dan perawatan di samping jalur KA.
Sampai saat ini, pembangunan fisik jalur layang (Lebak Bulus - Senayan) telah mancapai sekitar 40% dan pembangunan fisik jalur bawah (Senayan - Bundaran HI) sudah mencapai kurang lebih 60%.
Anjani Mutter