Kisah Inspiratif: Kebenaran Hukum Alam
Suatu hari, ada seorang pria tersesat di sebuah gurun pasir yang gersang. Langkahnya berat, tubuhnya lunglai dan bibirnya pecah-pecah. Ia yakin kalau saat itu, ia hampir menemui ajal. Namun, dalam hatinya pria itu masih menyimpan keyakinan jika akan ditemukan keajaiban untuknya. Akhirnya, ia bertemu dengan sebuah gubuk yang hampir rubuh.
"Tubuhku sudah tak tahan menahan panasnya matahari dan gersangnya gurun. Mungkin berteduh di gubuk tua ini bisa mengistirahatkan tubuhku," gumam pria tersebut dalam hati.
Setelah masuk ke dalam, tak disangka ia menemukan sebuah lubang berisi air. Mata air! namun lubangnya cukup kecil, tidak mungkin rasanya ia mengambil air di dalamnya. Pria itu pun memutar otak, bagaimana kiranya bisa meminum air dari lubang itu. Setelah melihat ke sekeliling rumah, lalu pria itu menemukan secarik kertas yang bertuliskan,
"Ambillah air di dalam lubang mata air menggunakan pipa yang berada dapur, minumlah sepuasnya. Setelah itu, letakkan kembali pipa ini ke tempat semula,"
Tulisan di secarik kertas kumal ini sempat membuat bingung si pria. Apakah ia harus memercayai tulisan itu? Bagaimana kalau ini hanya ulah orang iseng? Serangkaian pertanyaan memenuhi benak si pria. Namun hati kecilnya meminta untuk percaya.
"Ah! Tidak ada salahnya aku mencoba. Mungkin dengan pipa itu bisa menyelamatkan nyawaku,"
Diambilnya pipa serta dilakukan sesuai instruksi di kertas. Benar saja! Ia bisa meminum airnya dengan lahap. Semua dahaganya ditunaikan. Pria itu pun kelelahan, dan tertidur selama 2 jam di gubuk. Saat ia membuka matanya kembali, ia menemukan kembali tenaganya. Bahkan jauh lebih bugar dari sebelumnya. Sebelum meninggalkan gubug, ia mengambil kembali pipa itu, meminum air dalam mata air sepuasnya sekali lagi dan meletakkan kembali pipa di tempat semula.
Kemudian, ia melanjutkan perjalanan.
Ada kalanya kita harus berkorban terlebih dahulu sebelum menerima kembali secara melimpah, yakinlah bahwa itulah kebenaran hukum alam semesta.
Elin Septianingsih