Kisah Inspiratif: Seekor Ulat, Daun Hijau & Perubahan Musim
Tersebutlah, hidup seekor ulat diantara dedaunan yang menghijau bergoyang-goyang diterpa hembusan angin. Telah 2 musim hujan berlalu sehingga di mana-mana tampak pepohonan menghijau.
”Apa kabar daun hijau” katanya..
Tersentak daun hijau menoleh kearah suara yang datang.
”Ohh.. kamu ulat, badanmu kelihatan kurus dan kecil, mengapa?” tanya daun hijau.
”Aku hampir tidak mendapatkan dedaunan untuk makananku, bolehkan engkau membantuku sahabat?” kata ulat kecil.
”Tentu.. tentu, dekatlah kemari,"
Daun hijau berpikir: "Jika aku memberikan sedikit saja daunku ini untuk makanan si ulat, aku akan tetap hijau. Hanya saja aku akan kelihatan berlubang-lubang. Tapi tak apalah..”
Perlahan-lahan ulat menggerakkan tubuhnya menuju ke daun hijau. Setelah makan dengan kenyang ulat berterima kasih kepada daun hijau yang telah merelakan sebagian tubuhnya menjadi makanan si ulat. Ketika ulat mengucapkan terima kasih kepada sahabat yang penuh kasih dan pengorbanan itu, ada rasa puas di dalam diri daun hijau. Sekali pun tubuhnya kini berlubang di sana sini namun ia bahagia dapat melakukan sesuatu bagi ulat kecil yang lapar.
Tidak lama berselang ketika musim panas datang daun hijau menjadi kering dan berubah warna. Akhirnya ia jatuh ke tanah di sapu orang dan dibakar. Apa yang berarti di kehidupan kita sehingga kita enggan berkorban sedikit saja bagi sesama? Nah, akhirnya semua yang ada akan mati bagi sesamanya yang tidak menutup mata ketika sesamanya berada dalam kesulitan.
Sobat Souja,
Demikianlah kehidupan kita, hidup ini hanya sementara, kemudian kita akan mati. Itu sebabnya isilah hidup ini dengan perbuatan-perbuatan baik, kasih, pengorbanan, pengertian, kesetiaan,
kesabaran , dan kerendahan hati.
Elin Septianingsih