Gagal

Maaf Anda telah memasukkan alamat email yang tidak valid !

Scroll To Continue With Content
https://www.instagram.com/megacareerexpo/

Kisah Inspiratif: Pengusaha dan Malaikat

Copy to clipboard copy-link
Kisah Inspiratif: Pengusaha dan Malaikat
Pada suatu hari seorang pengusaha sukses mengalami musibah jatuh di kamar mandi. Ia pun segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Nahas, pengusaha itu mengalami stroke. Pada malam ke-5 pengusaha itu dirawat, tiba-tiba ada sesosok malaikat yang datang manghampiri tubuh tidak berdaya itu. 


"Selama hidupmu kamu dikenal punya jiwa dermawan, berupaya menjadi pengusaha yang jujur dan adil memperlakukan para karyawannya. Aku ingin menawarkan bantuan, kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!”


Anehnya, pengusaha itu bisa memberi respon dan menggerakkan semua organnya. Ia pun menjawab tantangan Sang Malaikat. 


"Baik kalau begitu... aku optimis bisa membuat 50 orang berdoa untuk kesembuhanku. Terima kasih," 


Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati. Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, 


“Apakah besok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit.”


Dengan lembut si Malaikat berkata, 


“Aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi, rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu.”


Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si Malaikat menunjukkan layar besar dan memperlihatkan siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra-putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka.


Kata Malaikat, 


“Aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua – itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu.”


Kembali terlihat di mana si istri sedang berdoa tak henti-hentinya sejak musibah menimpa kepala keluarga mereka, 


“Ya Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar di hadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah dan hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri.” 


Melihat peristiwa itu, tanpa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini . . . timbul penyesalan bahwa selama ini dia bukanlah suami yang baik dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya, dan malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya. Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa tapi waktunya sudah terlambat! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang!


Dengan setengah bergumam dia bertanya, 


“Apakah di antara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?”


Jawab si Malaikat, 


“Ada beberapa yang berdoa buatmu tapi mereka tidak tulus, bahkan ada yang menganggap penyakit yang kau derita saat ini adalah balasan dari perbuatanmu, itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik. Hanya sekedar pencitraan belaka,"


Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia, tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam. Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu. Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata, 


“Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu!! Kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00.”


Pengusaha itu heran, ia tidak percaya siapakah 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.


“Bukankah itu Panti Asuhan?” kata si pengusaha pelan.


“Benar, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri. Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU, setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu.”


Sobat Souja, 


Cerita ini hanyalah sebuah gambaran agar kita lebih instropeksi diri. Mari kita meninjau kembali niat kita dalam segala aspek dalam kehidupan. 


Sumber: www.daunhijau.com
Elin Septianingsih

Elin Septianingsih

Artikel Terkait

Rekomendasi Artikel

https://www.instagram.com/megacareerexpo/
https://www.instagram.com/megacareerexpo/