Gagal

Maaf Anda telah memasukkan alamat email yang tidak valid !

Scroll To Continue With Content
https://www.sambilanku.id/vmce/masuk

Seperti Apa Sih Perilaku Pasangan Yang Bener-Bener Ingin Nikah?

Copy to clipboard copy-link
Seperti Apa Sih Perilaku Pasangan Yang Bener-Bener Ingin Nikah?
Halo Sobat Souja, tidak ada salahnya untuk bersiap menuju jenjang pernikahan. Kita diajarkan oleh masyarakat untuk menunggu waktu yang tepat untuk menikah, karena hal tersebut adalah hal yang sakral. Namun kenyataan di masyarakat yang terjadi justru sebaliknya. Banyak yang merasa keren jika mereka menikah di usia muda. Memang, banyak faktor yang harus diperhatikan mulai dari penghasilan hingga kesiapan secara biologis, namun bagi mereka yang sudah pacaran cukup lama dan merasa hubungannya serius, banyak yang berpikir bahwa tidak ada pilihan lain selain ngebet ingin segera naik ke pelaminan.


Yang terjadi di masyarakat seringkali yang siap hanya satu pihak, dan pihak lain merasa masih harus menunggu waktu. Tentu, hubungan itu dijalani berdua, dan belum tentu pasangan kita sesiap kita. Oleh karena itu memaksa diri untuk menikah cepat juga terkadang dapat membahayakan pernikahan juga kelak. Anda harus tahu bahwa jika hubungan Anda serius, Anda akan sampai pada tahap di mana kalian berdua akan sama-sama mantap melenggang menuju pernikahan.


Nah, untuk mengetahui apakah Anda seorang yang 'ngebet' ingin segera menikah atau bukan, lihatlah beberapa pertanda berikut dan hindarilah.


1. Anda merasa 'pede' dan mantap terlalu cepat


Sebuah hubungan butuh waktu untuk tumbuh dan berkembang menjadi sebuah landasan cinta yang solid. Rasa saling percaya dan saling menghargai setiap pasangan juga akan tumbuh dari adanya waktu. Jadi, tanyakan pada diri Anda sendiri, apakah Anda sudah cukup mantap membangun pondasi tersebut?


Cinta butuh waktu, jadi jangan terlalu cepat. Yang berbahaya adalah terkadang harapan yang berlebihan dari Anda bisa membuat pasangan Anda ketakutan. Beri waktu untuk menikmati hubungan kalian dan jika memang kekasih benar-benar belahan jiwa Anda, jenjang selanjutnya tak akan terhalang apapun.


2. Anda memaksakan batas waktu dalam hubungan


Ketika Anda berada dalam hubungan serius, dan selalu bertanya-tanya kapan sang kekasih akan melamar, Anda mungkin termasuk pada golongan orang yang ngebet nikah. Ada baiknya jika Anda sudah merasa hubungan tersebut sudah harus naik jenjang, Anda bicarakan secara baik-baik. Karena jika ia tak siap, apa mau dikata. Bagaimanapun hubungan harus dijalani berdua. Anda lebih baik mencarikan solusi akan masalah ketidak siapan sang kekasih. Banyak sekali pria yang tahu bahwa wanita yang dikencaninya adalah calon istrinya, serta ada pula yang butuh waktu tahunan untuk menyadarinya. persamaan keduanya adalah semua butuh waktu. Kalian sudah merasa kalian jodoh, namun jodoh dan cinta bukan faktor penentu kalian harus menikah. 


Pemenuhan kebutuhan primer dan rencana jangka panjang adalah hal yang harus dipikirkan pula. Lebih baik, fokus untuk menentukan apakah dia orang yang tepat, ketimbang bimbang menentukan kapan dilamar.


3. Anda memasukkan pernikahan dalam setiap objek percakapan


Jika Anda terlalu sering memasukkan kata pernikahan ketika berbicara dengan kekasih, maka dia pasti akan berpikir bahwa Anda sangat terobsesi dengan pernikahan. sayangnya, hal tersebut seringkali luput dipikirkan oleh kaum pria. Jika pernikahan adalah satu-satunya bahan pembicaraan Anda dan kekasih, jangan heran jika pasangan akan ketakutan lalu perlahan menjauh. 


Menyebut keinginan untuk menikah cukup dilakukan sekali. Bahkan itu lebih dari cukup. Sebab pria tidak akan lelet dalam mengambil keputusan jika bertemu dengan seorang wanita yang dia yakini adalah pasangan hidupnya.


4. Kamu terobsesi dengan segala hal yang berbau pernikahan


Mungkin Anda tidak selalu membahas tentang pernikahan. Tapi Anda punya referensi lengkap soal pernikahan dari majalah dan website yang Anda selami setiap hari. Selain itu Anda mengungkapnya di semua kiriman sosial media Anda. Apapun kegiatan pasangan yang sudah menikah lakukan di sosial media, Anda akan 'tag' sang pacar dan bilang 'kapan kita kayak gini bareng? #RelationshipGoals'


Memang, tujuan dari hal tersebut adalah memberi sinyal yang sangat jelas pada kekasih bahwa Anda sudah siap. Namun ingat, pernikahan hanya terjadi jika ada dua belah pihak pasangan yang siap, bukan hanya Anda saja. Perlu diingat bahwa kehidupan pernikahan justru dimulai setelah janji suci dan segala seremoni resepsi dihelat. Jadi bangunlah hubungan yang layak dibawa ke jenjang pernikahan, jauh sebelum menikah. Jangan terlalu memprioritaskan teknis pernikahan yang tentu sangat bisa dikondisikan.


Semoga bermanfaat ya sobat souja.

Rizal Aditya

Rizal Aditya

Artikel Terkait

Rekomendasi Artikel

https://www.sambilanku.id/vmce/masuk
https://www.sambilanku.id/vmce/masuk