Bahagia Adalah Hasil dari Usaha
Suatu kali, di sebuah pasar, di mana penjual satu dengan yang lainnya menjual barang-barang yang hampir sejenis, tampak di salah satu toko terlihat lebih ramai daripada toko lainnya. Padahal, menurut beberapa pembeli yang ada di pasar tersebut, toko itu harganya satu sama lain tidak jauh berbeda. Bahkan, beberapa barang lebih mahal di toko yang ramai itu. Lalu, apa yang membedakan toko tersebut dengan yang lainnya?
Kasus yang hampir mirip mungkin bisa kita jumpai di kompleks pertokoan atau mal. Tanpa promosi yang berlebihan, sebuah toko atau penjual barang tertentu, terlihat menonjol dibandingkan toko lainnya. Pembeli datang lebih ramai.
Apa sebenarnya yang membedakan toko-toko tersebut sehingga bisa mendatangkan pengunjung lebih banyak? Banyak jawaban yang bisa kita analisis. Mulai dari adanya program promosi, pelayanan yang ramah, hingga kualitas barang jualan yang diberikan. Namun, jika ditilik lebih jauh, ada sebuah kesamaan yang bisa kita simpulkan. Transaksi yang terjadi di toko-toko yang ramai pembeli itu mampu mendatangkan kebahagiaan bagi pembelinya.
Banyak Ukurannya
Bahagia memang banyak ukurannya. Dan, masing-masing orang bisa sangat relatif apa yang menjadi ukurannya untuk merasakan bahagia. Mendapat diskon yang banyak, orang senang dan bahagia. Mendapat layanan penuh keramahan, orang betah dan jadi bahagia. Mendapat bonus dari barang yang dibeli, mereka pun bisa bahagia. Bayangkan, jika seorang pembeli merasakan dampak kebahagiaan dari toko yang didatanginya. Selain bisa jadi pelanggan setia, ia pun bisa memberikan rekomendasi agar toko tersebut juga didatangi teman-temannya. Di sinilah, kebahagiaan bisa menjadi kunci sukses menjalankan usaha.
Ada sebuah ungkapan dalam bahasa Mandarin yang arti harfiahnya semua makhluk berbahagia. Ungkapan ini mengandung makna yang sangat dalam. Jika diterapkan dalam sebuah kebijakan perusahaan, dampaknya akan sangat luar biasa. Mulai dari si pemilik perusahaan, karyawan yang dipekerjakan, hingga ke pelanggan, bahkan sampai ke lingkungan sekitarnya.
Karena itu, jadikan nilai kebahagiaan sebagai bagian dari tujuan perusahaan, niscaya makin banyak sukses yang jita dapatkan. Berkaitan dengan hal tersebut, kini kita juga sering menyaksikan bagaimana perusahaan banyak melakukan program tanggung jawab perusahaan (corporate social responsibility/CSR). Jika program tersebut hanya dilakukan untuk pencitraan semata, bisa jadi yang didapatkan akan berhenti pada hasil yang tak seberapa. Karena itu, sebaiknya, program CSR benar-benar dijadikan bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan value. Jika ini bisa diterapkan dengan kesungguhan, maka nilai kebahagiaan yang diraih pun bisa berkesinambungan.
Ibarat efek bola salju, ketika CSR dikemas hanya untuk pencitraan, maka begitu program selesai, maka nama baik yang didapat bisa jadi akan luntur bersama dengan program yang sudah berhenti. Namun, jika CSR dilakukan sebagai bagian dari strategi utama perusahaan untuk meraih kebahagiaan—untuk semua stakeholders, dari pemilik, karyawan, masyarakat sekitar, bahkan negara—saya yakin hasilnya akan jauh lebih luar biasa. Inilah kekuatan saat kita benar-benar memfokuskan pada niat menjadikan semua makhluk berbahagia dengan produk kita, niscaya kebahagiaan itu akan kembali kepada kita, bahkan memancar lebih luas untuk kebaikan semua.
Sumber: Andriewongso.com
Elin Septianingsih