Pameran Flora dan Fauna 2023 di Lapangan Banteng
Senin, 02 Oktober 2023
Terima Kasih, anda telah berlangganan dengan Soulofjakarta.id, Anda akan menerima update informasi dari kami via email
Maaf Anda telah memasukkan alamat email yang tidak valid !
Hai, sobat Souja! Hari Radio Nasional adalah salah satu peringatan di bulan September. Hari Radio Nasional diperingati pada tanggal 11 September setiap tahunnya.
Hari Radio Nasional juga merupakan hari lahirnya Radio Republik Indonesia (RRI). Berikut ini sejarah peringatan Hari Radio Nasional.
Dilansir situs KPI, Hari Radio Nasional berkaitan dengan Radio Republik Indonesia (RRI). RRI dibentuk sebulan setelah radio siaran milik pemerintah Jepang yang bernama Hoso Kyoku dihentikan, tepatnya tanggal 19 Agustus 1945.
Pada jaman itu radio digunakan sebagai pusat informasi masyarakat Indonesia. Saat siaran radio dihentikan, masyarakat jadi buta akan informasi dan tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah Indonesia merdeka.
Hari Radio Nasional adalah salah satu peringatan di bulan September. Hari Radio Nasional diperingati pada tanggal 11 September setiap tahunnya. (Foto: ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)
Saat itu, radio-radio luar negeri mengabarkan bahwa tentara Inggris yang mengatasnamakan sekutu akan menduduki pulau Jawa dan Sumatera. Para tentara Inggris akan melucuti tentara Jepang dan memelihara keamanan sampai pemerintahan Belanda dapat menjalankan kembali kekuasaannya di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, orang-orang Indonesia yang pernah aktif bekerja di radio pada masa penjajahan Jepang menyadari radio adalah alat komunikasi yang diperlukan oleh pemerintah Republik Indonesia. Lewat radio juga, masyarakat jadi tahu hal-hal apa saja yang harus mereka lakukan.
Akhirnya, muncul ide untuk mendirikan radio yang bisa digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Pada tanggal 11 September 1945, delegasi radio berkumpul di bekas gedung Raad Van Indje Pejambon. Delegasi radio yang saat itu mengikuti pertemuan adalah:
Abdulrahman Saleh sebagai ketua delegasi menjelaskan tujuan pada pertemuan tersebut. Salah satunya adalah mengimbau pemerintah untuk mendirikan radio sebagai alat komunikasi antara pemerintah dengan rakyat mengingat tentara sekutu saat itu akan mendarat di Jakarta pada akhir September 1945.
Alasan radio dipilih sebagai alat komunikasi karena lebih cepat dan tidak mudah terputus saat pertempuran. Kemudian, delegasi radio menyarankan agar pemerintah Indonesia menuntut Jepang supaya bisa menggunakan studio dan pemancar-pemancar radio Hoso Kyoku.
Sekretaris negara dan para menteri keberatan sempat menolak saran dari delegasi radio karena alat-alat tersebut sudah terdaftar sebagai barang inventaris sekutu. Namun, para delegasi tetap meneruskan rencana pembuatan RRI dengan memperhitungkan resiko peperangan.
Akhirnya, Abdulrachman Saleh membuat simpulan pada akhir pertemuan, antara lain:
Kemudian, pemerintah Indonesia menyanggupi simpulan tersebut dan siap membantu RRI meski mereka tidak sependapat dalam beberapa hal.
Delegasi dari 8 stasiun radio di Jawa mengadakan rapat di rumah Adang Kadarusman. Para delegasi yang ikut rapat saat itu adalah:
Hasil akhir dari rapat itu adalah dibentuknya RRI tanggal 11 September dengan Abdulrachman Saleh sebagai ketuanya. Peresmian RRI juga menandakan lahirnya Hari Radio Nasional.