Pameran Flora dan Fauna 2023 di Lapangan Banteng
Senin, 02 Oktober 2023
Terima Kasih, anda telah berlangganan dengan Soulofjakarta.id, Anda akan menerima update informasi dari kami via email
Maaf Anda telah memasukkan alamat email yang tidak valid !
Sobat Souja, olahraga lari akhir-akhir ini digandrungi banyak kalangan. Mulai dari anak muda hingga orang dewasa menggemari cabang olahraga ini. Entah hanya untuk sekadar refreshing atau serius, persiapan sebelum olahraga lari jangan main-main.
Bayangkan saja, hanya karena melalaikan hal sederhana bisa bikin cedera serius, lho. Maka dari itu, perhatikan beberapa hal berikut ini. Sebab, banyak kesalahan yang dilakukan para pelari pemula sebelum olahraga. Apa saja, ya?
Dalam olahraga apa pun, tentu dibutuhkan persiapan berupa pemanasan. Pemanasan berguna agar otot-otot tubuh tidak kaku saat olahraga. Begitu juga dalam olahraga lari, pemanasan jangan sampai dilewatkan. Lakukan stretching ringan untuk area kaki, paha, betis, hingga lutut. Mulai dengan jogging santai, baru kemudian tingkatkan kecepatannya. Biarkan badan melakukan penyesuaian pelan-pelan.
Jika sudah lama tidak lari atau belum pernah, kamu tidak perlu memaksakan diri hanya untuk mengejar angka. Gak perlu FOMO dengan orang lain yang sudah bisa mencapai pace tertentu. Percayalah, pace dan waktu akan meningkat seiring konsistennya berlatih. Di awal berlari cukup beberapa menit dahulu, lalu tingkatkan waktunya ketika sudah merasa cukup kuat. Tidak perlu terlalu memaksakan diri, ya. Ingat, tubuh kita perlu beradaptasi dengan aktivitas baru ini.
Olahraga lari kelihatannya simpel. Tidak perlu peralatan yang ribet, tinggal pakai sepatu, lalu pergi berlalu. Padahal, di balik itu dibutuhkan kekuatan kaki, konsistensi, pengaturan napas, dan daya tahan.
Maka dari itu, sangat penting untuk mengimbanginya dengan strength training. Contoh strength training adalah squats, angkat beban, push up, dan plank. Semua itu akan membantu meningkatkan kekuatan otot. Jika kekuatan otot bertambah maka pergerakan tubuh akan semakin baik. Hal ini berpengaruh pula pada kekuatan berlari kita.
Makan terlalu banyak sebelum berlari bisa berakibat perut kram. Kalau sudah kram, biasanya kecepatan lari jadi terhambat. Kamu tetap boleh makan, tapi tidak perlu sampai kenyang, yang penting tubuh terisi nutrisi. Makanan yang direkomendasikan adalah pisang, dada ayam, telur rebus, dan roti gandum. Beri jeda 30—60 menit agar makanan itu bisa dicerna dengan baik. Jangan lupa pula untuk isi tubuh dengan minum air biar tidak dehidrasi.
Postur tubuh yang benar bisa meningkatkan efektivitas dalam berlari. Sebaliknya, jika dilakukan dengan asal-asalan akan berpotensi cedera. Sekalipun tiap orang punya posisi nyamannya masing-masing tapi ada panduan dasar yang bisa dijadikan acuan.
Posisikan badan tegak dengan pandangan mata menghadap ke depan. Jangan menunduk supaya bahu dan leher bisa rileks. Saat mendaratkan kaki, jangan bertumpu pada tumit atau bagian depan kaki. Semakin sering berlari, kamu bisa menemukan form yang pas untuk badanmu sendiri.
Berlari bukan hal yang sederhana sekalipun kelihatannya minim peralatan. Untuk yang baru mulai belajar, don't push yourself too hard and too soon. Nikmati saja prosesnya sambil terus meningkatkan pace dan kilometer berlarimu.
Rekomendasi Tempat Wisata dekat Lapangan Banteng Yang Wajib Kamu Kunjungi
INACRAFT Kembali Hadir Dengan Tajuk Inacraft on October
Indocomtech 2023 Siap Pikat Pengunjung Dengan Teknologi Terkini dan Promo Menarik