Terima Kasih, anda telah berlangganan dengan Soulofjakarta.id, Anda akan menerima update informasi dari kami via email
Gagal
Maaf Anda telah memasukkan alamat email yang tidak valid !
Scroll To Continue With Content
Kisah Inspiratif: Jangan Biarkan Bunga Layu Sebelum Berkembang
Copy to clipboard
Tersebutlah, suatu hari ada seorang anak yang sangat menyukai bunga, sampai-sampai ia ingin rumahnya ditumbuhi oleh bunga-bunga indah. Saat ia berulang tahun, ia pun meminta kado dari kedua orang tuanya berupa tanaman bunga.
"Ayah... Ibu, sudikah kiranya memberikan aku hadiah berupa tanaman. Aku ingin punya bunga-bunga indah seperti di taman kota," pintanya kepada orang tuanya.
Keesokan harinya, tepat di hari ulang tahunnya, permintaan itu dikabulkan. Sebuah pot bunga berisi tumbuhan segar diberikan sebagai hadiah.
"Terima kasih Ayah.. Ibu! Akan tetapi mengapa hanya memberiku sebuah pot bungan tanpa ada bungan didalamnya?," ucap anak itu lagi.
"Bunga yang kamu inginkan itu memang hanya tumbuh saat musimnya datang,, yang penting, rawat tanaman ini baik-baik, sirami, dan pelihara sungguh-sungguh.”
Si bocah pun mematuhi kata-kata orangtuanya. Setiap hari, disiraminya tanaman bunga yang diletakkan di pinggir jendela kamarnya itu. Hari demi hari berlalu. Tak terasa, sudah dua minggu lebih tanaman itu ada di kamar si bocah. Tanaman itu terlihat makin segar karena rajin disiram oleh si bocah. Tapi, yang ditunggu-tunggu si bocah tak kunjung tiba. Tanaman itu baru memunculkan satu dua kuncup calon bunga.
Kedua orang tuanya pun memberikan pengertian bahwa ia harus bersabar, Ia pun menurut. Tak terasa, seminggu kemudian, kuncup itu pun terlihat hendak mekar. Warna kuning merekah sudah terlihat dari dalam kuncup itu. Si bocah kegirangan. Dikiranya, bunga itu segera akan mekar. Maka, ia pun segera meraih kuncup bunga yang hendak merekah itu. Ia merasa, bunga itu harus dibantu untuk bisa keluar dan menghiasi kamarnya.
Tanpa ia sadar, tindakannya itu justru merontokkan bunga yang hendak mekar. Bunga yang memang sedang menunggu saat tepat untuk merekah itu justru layu saat dibantu tangan bocah untuk mekar. Bocah itu pun menangis. Ia menyesali perbuatannya yang hendak membantu mekarnya bunga, malah mematikan bunga itu.
Sobat Souja,
Tidak ada sesuatu yang tercipta dengan instan. Mungkin saja kita bisa mempercepat proses untuk mendapatkan apa yang kita inginkan akan tetapi jika memang belum saatnya maka hampir bisa dipastikan bahwa semuanya akan sia-sia belaka. Oleh karena itu, sadari sepenuhnya bahwa semua butuh diperjuangkan dengan proses yang tak bisa instan. Justru, dengan melewati berbagai halangan, tantangan, dan kesulitan, akan mendewasakan. Mari bersikap pantang menyerah saat proses dalam kehidupan dirasa menyulitkan.
