Gagal

Maaf Anda telah memasukkan alamat email yang tidak valid !

Scroll To Continue With Content
https://www.instagram.com/megacareerexpo/

Kisah Inspiratif: Pembuat Sabun dan Guru Bijak

Copy to clipboard copy-link
Kisah Inspiratif: Pembuat Sabun dan Guru Bijak
Alkisah, ada seorang pembuat sabun batangan yang sangat terkenal. Pada suatu hari, saat dalam perjalanan pulang, ia bertemu dengan seorang ibu yang tengah berteriak sambil menangis histeris, 


"Dasar maling.....perampok! Ada malinggg..... ada maling......malinggggg," teriaknya dengan mengeluarkan segenap kekuatan dan suaranya. 


Usut punya usut, ternyata tas ibu itu dijambret oleh pengendara motor. Namun demikian, pembuat sabun itu tidak membawa kendaraan sehingga tidak bisa menolong ibu itu mendapatkan kembali haknya. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah memandang dengan pandangan iba. Pembuat sabun pun melanjutkan perjalanannya. Baru ratusan meter melangkah, rupanya ia kembali melihat pemandangan tidak mengenakkan. Ada sekelompok pemuda tengah mengeroyok pemuda lain hingga babak belur. Apa pasal? Pemuda itu kedapatan hendak mencuri sepeda motor di tempat parkir. Pembuat sabun bergumam dalam hati,


"Kenapa kejahatan ada di mana-mana dan semakin hari semakin banyak? Tadi si ibu bingung dan sedih karena dompetnya dicopet pencuri. Sekarang ada pencuri tertangkap dan dihakimi secara massal oleh sekelompok orang. Bukankah sejak dulu sudah guru-guru yang bijak? Bukankankah pelajaran tentang kebaikan dan nilai moral yang benar sudah diberikan? Tetapi mengapa masih begitu banyak kejahatan dilakukan?,"


Dengan perasaan tak menentuk, pembuat sabun mendatangi seorang guru yang kebetulan ditemuinya sedang mengawal para muridnya yang bertanding sepakbola. Keduanya lantas terlibat percakapan menarik. 


"Guru, kenyataannya sampai saat ini semakin banyak terjadi kejahatan, kekerasan, ketidakadilan, penyiksaan, dan berbagai macam kondisi jelek lainnya, terus apa gunanya nilai dan norma yang mengajarkan kebaikan dari sejak dahulu kala?”


Meski sedikit tercengang dengan pertanyaan si pembuat sabun, guru itu menjawab dengan tenang,


"Hei, begitu banyak sabun yang telah kamu buat tetapi lihatlah orang-orang itu masih begitu kotor,” komentar sang guru.


"Loh, mereka kotor kan bukan salah kami yang membuat sabun! Mereka pasti bersih jika nanti mandi dan memakai sabun buatan kami,” jawab si pembuat sabun, dengan spontan membela produk buatannya.


Sambil tersenyum sang guru berkata, 


“Seperti itulah....sebaik dan sebenar apapun nilai moral yang diajarkan, maka akan berguna apabila diimplementasikan dengan baik dan benar oleh manusianya. Dengan demikian, ajaran atau sabun Anda tidak bisa disalahkan, bukan begitu?"


Sobat Souja, 


Hidup bukan teori, hidup adalah praktek. Apabila seseorang tidak mampu mempraktekan ajaran yang didapat (apalagi menyimpang dalam mempraktekannya) tentu ini adalah kesalahan manusia itu sendiri dan akan mendatangkan kesulitan hidup buat diri sendiri serta membuat penderitaan buat orang lain.
 
Elin Septianingsih

Elin Septianingsih

Artikel Terkait

Rekomendasi Artikel

https://www.instagram.com/megacareerexpo/