Kisah Inspiratif: Sebuah Berlian
Pada suatu hari, ada seorang pengusaha yang berminat membeli sebutir berlian untuk menambah koleksinya. Kebetulan saja, ada seorang penjual yang menemukan batu jenis itu dan menghubunginya agar datang melihat langsung. Setelah berkomunikasi melalui email, maka keduanya sepakat mengadakan pertemuan di kediaman si penjual. Singkat kata, tibalah saat yang telah ditentukan.
Pihak penjual sudah menugaskan ahli berlian terbaik untuk memperlihatkan, menjelaskan secara rinci tentang nilai jual, terutama keindahan dan kehebatan berlian tersebut. Namun setelah mendengar penjelasan sangat rinci, namun demikian sang pengusaha justru mengubah niatannya lantas membatalkan keinginan untuk membeli berlian tersebut. Saat berpamitan, tiba-tiba pemilik toko datang dan menyapa:
“Tuan, tunggu sebentar. Sebelum Tuan mengambil keputusan, saya ingin menunjukkan berlian itu sekali lagi. Tolong beri sedikit waktu kepada saya karena saya tahu benar apa yang sebenarnya Tuan cari. Silakan masuk ke dalam”. ungkap si penjual sambil terus bergumam dalam hati, apa gerangan yang menyebabkannya batalnya niat pengusaha tersebut.
Pemilik toko tidak mengulang penjelasan yang diberikan orang kepercayaannya tadi. Dia sekadar memegang berlian itu di tangannya, memandang dan menikmati keindahan
berlian di tangannya dengan penuh perhatian dan rasa sayang yang takjub sambil menjelaskan kecantikan berlian itu. Dia mengulas dengan saksama mengapa berlian itu berbeda dari berlian lainnya yang pernah dilihatnya selama ini. Menariknya setelah mendengar penjelasan si pemilik toko, sang pengusaha tanpa ragu-ragu segera membelinya.
Lantas, si pengusaha balik bertanya kepada si penjual berlian mengapa penjelasan dari sang ahli justru tidak menggerakkan niatannya untuk membeli. Dengan enteng, si penjual pun menjawab;
“Sejujurnya pak, orang saya itu yang terbaik di bidangnya. Dia punya pengetahuan yang luas tentang berlian dibanding siapa pun juga, termasuk saya sendiri, dan saya memberinya gaji besar untuk pengetahuan dan keahliannya itu. Tapi, saya akan senang menggajinya dua kali lipat jika saya bisa memberikan padanya sesuatu yang saya punya tapi dia tidak. Seperti Anda ketahui, dia lebih tahu tentang berlian, tapi saya lebih mencintai berlian. Saya pencinta alam dan penikmat keindahan batu-batu berharga”.
Sobat Souja,
Dalam menjalankan bisnis di bidang apa pun, tentu pengetahuan atau knowledge yang luas sangatlah dibutuhan. Tetapi orang akan lebih menghargai pengetahuan itu jika disajjikan dengan disertai rasa cinta terhadap profesi dan produk yang ditawarkan. Saat kita berkata jujur dan yakin bahwa apa yang kita tawarkan sungguh bernilai, maka kemungkinan customer akan melihatnya seperti itu juga. Dan kemampuan mengubah orang lain untuk memiliki perasaan dan kepercayaan yang sama seperti kita adalah kunci sukses seorang penjual. Mari asah kemampuan kita untuk lebih mencintai profesi dan bersikap profesional dalam berbisnis, niscaya sukses besar akan dapat kita raih dalam genggaman kita.
Sumber: andriewongso.com
Elin Septianingsih