Gagal

Maaf Anda telah memasukkan alamat email yang tidak valid !

Scroll To Continue With Content
https://www.instagram.com/megacareerexpo/

Kisah Inspiratif: Sepotong Roti dan Segelas Susu

Copy to clipboard copy-link
Kisah Inspiratif: Sepotong Roti dan Segelas Susu
Pada suatu malam di musim hujan yang dingin, seorang pengembara muda berusaha mencari tempat untuk belindung di tengah hujan lebat disertai hembusan angin kencang. Dia berpindah dari satu pohon rindang satu dan lainnya. Akhirnya, ia pun menemukan sebuah teras rumah yang nampak sepi. 


"Ah, mungkin ini tempat tempat untuk berteduh,"pikirnya. 


Kondisi pakaian dan perbekalannya memang hanya basah sebagian, akan tetapi gurat-gurat kelelahan tidak dapat disembunyikan dan raut mukanya. Ia pun lantas baru merasakan betapa lapar dan dahaga telah membuat tubuhnya lemah. Tubuhnya bergetar saat ia mencoba untuk melawan dingin. Mendadak kepalanya terasa berat, bagai dihantam palu godam. 


Tiba-tiba saja, ada seorang wanita setengah baya datang menghampiri pengembara itu di teras rumah. Tanpa diketahui oleh si pengembara, wanita itu sebenarnya adalah pemilih rumah. Mereka pun terlibat percakapan singkat. 


"Wah, saya tidak menyangka bahwa nyonya adalah pemilik rumah ini. Maafkan saya, bolehkah saya beristirahat disini barang sebentar? Kondisi cuaca tidak memungkinkan bagi saya melanjutkan perjalanan,"


Wanita itu mengangguk bawah kepalanya sebagai tanda bahwa dia tidak keberatan, maka ia memasuki rumah. Dalam beberapa saat, dia keluar dengan segelas susu hangat dan sepotong roti. 


"Kau tampak sangat lapar. Saya minta maaf semua yang saya miliki adalah segelas susu hangat dan sepotong kecil roti, "kata wanita itu


"Terima kasih nyonya, terima kasih banyak," 


Dengan tangan gemetar menahan lapar, ia mengambilnya dengan sopan dan langsung menghabiskan pemberian wanita itu. Tahun pun berlalu, pada suatu hari di sebuah rumah sakit besar dan terkenal, seorang wanita tua dalam kondisi kritis datang ke rumah sakit. Tampaknya penderitaannya disebabkan oleh penyakit yang sangat mematikan yang ia punya selama bertahun-tahun. Kepala rumah sakit memutuskan untuk melakukan operasi untuk menyelamatkan hidupnya.


Beberapa hari setelah operasi, wanita itu dalam proses pemulihan. Operasi berjalan dengan lancar, namun wanita tua itu tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan betapa besar biaya yang harus ia bayar. Ia tidak memiliki sanak keluarga dan putra untuk menanggung beban biaya rumah sakit. Jalan satu-satunya adalah dengan menjual rumahnya. Saat tengah berpikir keras, seorang petugas rumah sakit mendatanginya,


"Selamat siang nyonya. Saya ingin menyampaikan bahwa kondisi Anda telah pulih dan dokter mengatakan bahwa sore ini nyonya sudah diperbolehkan pulang. Akan tetapi, nyonya harus menyelesaikan proses administrasi terlebih dahulu di bagian loket. Apabila nyonya butuh suster untuk mengantar ke loket keuangan, kami selalu siap membantu,"


Hati wanita tua itu pun berdesir. Ia betul-betul bingung. Kemudian, tanpa diketahui oleh suster, wanita tua ini nekat menuju bagian keuangan untuk memohon kepada pihak rumah sakit agar menangguhkan tagihan biaya sebelum wanita itu menjual rumahnya. Belum juga sampai di tempat yang dituju, sebuah suara lembut mengentikan langkah pelan wanita itu.


"Nyonya, mau kemana? Nyonya harus beristirahat dan segera berkemas karena hari ini sudah boleh kembali ke rumah. Nyonya masih ingat dengan saya?. Tak usah mengkhawatirkan mengenai biaya rumah sakit, semua sudah diurus" ujar suara itu. 


Bulir-bulir air mata pun jatuh membasahi pipi rentanya seketika. Ya, sosok sopan yang ia beri segelas susu dan sepotong kecil roti di kala hujan beberapa tahun silam ada di hadapannya. Ia masih ingat betul dengan wajah pengembara muda di depan rumahnya. Ya, sekarang ia sudah menjadi dokter. Terlebih lagi, semua biaya rumah sakit sudah ditanggung oleh doketr nan baik hati. 


Sobat Souja, 


Pepatah lama mengatakan, kebaikan membawa hal-hal baik, begitu pula sebaliknya. Perbuatan buruk pun akan membawa nasib buruk. Semua kebaikan yang kami buat, biasanya atau sebagian besar waktu akan mengakibatkan serangkaian kebaikan yang kita dapatkan. Serta keberuntungan, salah satu keberuntungan akan membawa keberuntungan lain, salah satu keberhasilan akan membawa kesuksesan lain. Mari kita membuang semua niat untuk mengecewakan, menyakiti, atau menghinakan orang lain. Ingatlah, keberuntungan datang kepada orang-orang yang baik. 

Elin Septianingsih

Elin Septianingsih

Artikel Terkait

Rekomendasi Artikel

https://www.instagram.com/megacareerexpo/
https://www.instagram.com/megacareerexpo/