Sayangi dirimu, Yuk Kelola Kesehatan Mental di Era Pandemi dengan 5 Cara ini!
Sobat Souja, berbagai gejolak dan perubahan serta harapan tak terwujud di dalam kehidupan menjadi beberapa sebab seseorang mengalami depresi, apalagi di era pandemi seperti sekarang ini. Menurut profesor klinis di University of California Nancy Liu, kemungkinan semua orang berisiko mengalami depresi selama pandemi. Menurutnya, ada perasaan sedih, sedikit putus asa, atau tidak berdaya. Ada yang tidak terlalu bersemangat untuk berhubungan dengan orang lain dan menarik diri.Â
Dampaknya seseorang mengalami ketidakmampuan untuk berfungsi secara normal. Misalnya gangguan tidur, penurunan atau kenaikan berat badan yang signifikan, dan kelelahan. Masalah lainnya adalah kurang motivasi atau rasa harga diri serta tidak menemukan kesenangan dari aktivitas sehari-hari. Semua masalah tersebut adalah tanda-tanda depresi. Maka, mencari informasi serta pertolongan pada ahlinya merupakan cara penanggulangan tepat sebelum depresi yang dialami semakin parah. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi depresi dan menjaga kesehatan mental.Â
Dapatkan Bantuan Profesional
Saat perasaan tertekan, khawatir, dan keinginan menyakiti diri muncul, segeralah menghubungi tenaga profesional untuk mendapat pertolongan. Tenaga profesional seperti dokter psikiatri, psikolog, atau konselor, dapat memberikan terapi kepada pasiennya yang mengalami depresi. Terapi sangat efektif untuk mengatasi gangguan suasana hati.Â
Lakukan Hal Kecil
Meskipun perawatan profesional adalah langkah yang sangat ideal, tapi ada langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi depresi. Rencanakan aktivitas kecil setiap hari yang memungkinkan kesenangan dan pencapaian dalam jumlah sedang. Hal kecil yang bisa dilakukan antara lain membaca, membersihkan kantor, mewarnai gambar, dan menata rambut.Â
Rajin Berolahraga
Salah satu pengobatan terbaik untuk depresi adalah berolahraga karena dapat memicu hormon bahagia. Sebab tidak berolahraga malah dapat menyebabkan gejala depresi, terutama di tengah pandemi seperti sekarang.Â
Membuat Alternatif Pilihan
Pada pola pencegahan depresi, membuat pilihan adalah hal penting. Tak perlu yang besar, pilihan kecil juga dapat membantu. Misalnya ingin baca buku A atau B, pukul berapa ingin memasak atau tidur, dan lain sebagainya. Pilihan-pilihan itu dapat membuat hidup lebih terstruktur. Memiliki pilihan menimbulkan perasaan kendali atas apa yang terjadi. Selain itu, melakukan pilihan itu walau kecil dapat mendatangkan perasaan bahagia.Â
Meditasi dan Mengelola Hubungan BaikÂ
Terkadang, walau sudah melakukan berbagai cara untuk mengatasi depresi, pikiran negatif tetap menghantui. Hal itu bisa membuat seseorang merasa tidak pantas untuk melakukan hal-hal baik atau mencapai tujuan tertentu. Guna mengatasi hal ini, cobalah untuk berlatih menyayangi diri sendiri. Misalnya meditasi dan menerima kekurangan diri. Sobat Souja juga bisa menelepon teman lama atau anggota keluarga, menemani orang lain berjalan-jalan, atau terlibat dalam cara lain dengan orang yang disayangi. Menyediakan diri untuk orang lain alias menjadi pendengar bisa sangat bermanfaat untuk mengatasi depresi. Dengan cara itu, seseorang bisa merasa dirinya berguna.
Sumber: Kompas
Elin