Peringatan Buat Pejuang Skripsi: 5 Alasan Utama Skripsi Nggak Kelar-kelar
Semester akhir dan skripsi merupakan padanan kata paling menakutkan dan konon paling bikin bergidik para Mahasiswa melebihi apapun. Bagaimana tidak, jalan penuh onak dan duri harus dilewati untuk bisa merampungkan skripsi dan mendapatkan gelar sarjana. Bahkan, beberapa kisah menyebutkan bahwa ada Mahasiswa yang harus terjerembab ke dalam kubangan skripsi hingga jatuh sakit atau mengganti judul skripsi, dengan kata lain harus mengulang dari awal.
Sebenarnya apa sih penyebab skripsi tidak kunjung kelar padahal kamu tergolong Mahasiswa yang bisa melahap semua mata kuliah dengan lancar? Yuk, simak!
Asal keren dan tidak realistis
Para Mahasiswa yang memprogram skripsi di Kartu Rencana Perkulihan atau Kartu Rencana Studi tentu harus mengajukan judul terlebih dahulu. Semangat dan idealisme kerap kali menjatuhkan dan melenakan di tahap ini, maksudnya? Terkadang Mahasiswa mengambil tema sulit, tanpa memikirkan konsekuensinya. Idealnya, selain menentukan judul kamu juga harus mulai merencanakan metode penelitian. Berpikirlah realistis, kecuali kamu sudah siap berusaha jauh lebih keras dari teman-teman seangkatanmu.
Merasa masih punya jatah waktu yang banyak
Awal semester menjadi waktu yang santai bagi sebagian besar Mahasiswa, tidak terkecuali para Pejuang 6 SKS (skripsi). Mereka seringkali merasa waktu masih sangat panjang untuk mulai mencari sumber dan referensi pemilihan judul. Akibatnya, waktu terbuang dengan percuma, tiba-tiba sudah berada di pergantian semester.
Kurang komitmen
Para Mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi umumnya memiliki time table atau target yang harus dicapai pada waktu tertentu. Serapi dan sekeren apapun time table, kalau tidak ada komitmen dari pelaksananya, maka akan menjadi sia-sia belaka. Hormati Time Table yang sudah kamu buat, terapkan hukuman apabila tidak sesuai dengan target. Seringkali, terlalu baik pada diri sendiri akan membuat kalian malas untuk menyelesaikan.
Dosen pembimbing sulit ditemui dan banyak permintaan
Waktu Dosen Pembimbing memang tidak seluruhnya untuk membimbing skripsi mahasiswanya. Dosen Pembimbing juga punya tugas mengajar, tugas dari akademik dan tugas rumah lainnya, maka dari itu dosen pembimbing termasuk dalam golongan orang sibuk, meski tidak seluruhnya, tapi sebagian ada yang ramah dan punya banyak waktu untuk bimbingan. Jika punya dosen pembimbing yang tak sibuk, berarti kamu lagi beruntung.
Sulit meninggalkan pekerjaan
Bekerja sambil kuliah boleh-boleh saja, asal mampu membagi waktu dan menempatkan skala prioritas. Bahayanya, jika penghasilan, posisi serta pengakuan di bidang karier sudah didapat, para Mahasiswa tingkat akhir biasanya dipaksa harus memilih antara kuliah dan karier. Bagi mereka yang terbiasa punya penghasilan, tentu resign dan kembali ke dunia kuliah merupakan keputusan sangat berat karena beresiko tidak mendapatkan penghasilan.
Elin Septianingsih