Kisah Inspiratif: Percobaan Tentang Keberanian dari Sang Psikolog
Pada suatu hari, seorang psikolog terkemuka melakukan sebuah penelitian dengan melibatkan responden yang terdiri dari sekelompok orang. Mereka memiliki latar belakang pendidikan dan ekonomi relatif sama. Sang psikolog menempatkan mereka di sebuah gedung guna melakukan serangkaian percobaan. Sebuah ruangan pun disiapkan. Akhirnya, saat yang dinantikan telah tiba, di dalam ruangan yang remang-remang, ketua tim peneliti memberitahukan kepada seluruh peserta bahwa di seberang kolam bahwa ada sebuah medali yang terbuat dari emas murni.
Namun demikian, jalan untuk mendapatkan emas tersebut penuh halangan dan rintangan. Mereka harus melewati jembatan gantung, resiko gagal, jatuh dan cedera sudah ada di depan mata. Akan tetapi, ada tim medis yang sudah bersiap untuk memberikan pertolongan jikalau dibutuhkan.
"Adakah yang ingin mencobanya?" Tanya Ketua Tim penelti memberikan tantangan.
Satu menit... dua menit berlalu. Hingga lima menit, mereka hanya berbisik-bisik dan mendiskudikan mengenai resiko terjatuh dari atas ketinggian tanpa mendapatkan emas. Ruangan yang tadinya hening, sedikit demi sedikit terisi oleh suara bisikan dari sekelompok orang.
"Baik, sepertinya tidak ada yang berani melakukannya. Saya kembali memberikan penawaran, siapa yang bersedia mencobanya?" tanya ketua tim peneliti lagi.
Tiba-tiba, dari sekelompok orang itu, muncul seorang pria yang bersedia mengambil tantangan. Setelah berada di jembatan gantung, nafasnya ditarik dalam-dalam. Dengan amat hati-hati, dilewatinya jembatan sedikit demi sedikit.
"Wah, aku berhasil! Akhirnya!," terdengar suara teriakan kegembiraan di seberang sana.
Setelah itu, ketua tim peneliti menghidupkan beberapa lampu dan membawa para peserta agar lebih dekat ke jembatan. Rupanya, disana telah dipasangi jaring pengaman. Sontak, terdengar kembali bisikan dari para peserta. Lantas, ketua peneliti kembali mengajukan tawaran kepada mereka untuk mencoba melewati jembatan tersebut. Ada tiga orang yang maju dan mencobanya. Semuanya berhasil.
Tiba-tiba ada sebuah pertanyaan,
"Pak, apakah jaringannya kuat menahan beban orang...?”
"Jaring ini cukup kuat menahan beban sampai lima puluh orang sekaligus, tetapi sayangnya kesempatan sudah tidak ada lagi.”
Sobat Souja,
Saat kamu diberikan pilihan untuk menjawab peluang dan tantangan namun tak memiliki keberanian untuk melangkah, meraih tantangan, ragu dalam mengambil keputusan, maka kerugian besar telah kamu telan mentah-mentah. Percayalah, setiap kegagalan pasti ada jalan keluarnya. Jika satu pintu tertutup, tentu ada pintu lain yang akan terbuka, bukan?
Elin Septianingsih